Explore Destinasi Wisata dengan Teknologi VR, Berwisata Bisa dari Rumah

Pemandu wisata yang sedang melaksanakan kegiatang wisata wirtual - Foto Dokumen Reza Permadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Masa pandemi COVID-19 melumpuhkan semua sektor, terutama perekonomian di sektor pariwisata. Pegiat wisata khususnya tour guide atau pemandu wisata sempat mengalami keterpurukan karena tidak ada wisatawan yang datang.

Begini Cara Airin-Ade Integrasikan Wisata Pantai hingga Tahura di Banten

Pegiat Wisata Reza Permadi asal Tebet, Selatan mencetuskan sebuah gagasan untuk bisa memberdayakan para pegiat wisata lainnya. Gagasan itu berupa Wisata Virtual berbasis internet yang merupakan gabungan antara gagasan dan teknologi Virtual Reality (VR).

"Kita kerja sama dengan Kemenparekraf memberikan pelatihan kepada beberapa pegiat pariwisata agar bisa  memandu secara virtual dan supaya bisa bikin event online secara mandiri. Kita juga kerja sama dengan Kominfo untuk mengadakan kegiatan pelatihan dan pengadaan internet di beberapa titik yang blank spot," kata Reza Permadi beberapa waktu lalu.

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata di daerahanya dan Universitas Internasional Batam untuk membuat VR utk daerah Nongsah di Batam.

"Intinya dari setiap kegiatan pelatihan yang saya lakukan kepada teman-teman  pegiat wisata, mereka  harus membuat event wisata virtual secara mandiri," ucapnya.

Melawan Tengkulak Demi Kesejahteraan Petani

Reza menjelaskan, dengan menggunakan VR berwisata secara virtual, wisatawan melakukan trip wisatanya tetap dari rumah yang dipandu oleh pemandu wisata secara daring menggunakan online meeting platform seperti zoom meeting dan google meet.

"Jadi misalkan saya ada di Bandung, saya bercerita tentang Tangkuban Perahu.  Saya datang langsung ke Tangkuban Perahu kemudian menggunakan internet dan berinteraksi dengan orang-orang yang sedang menonton," jelasnya.

Menurut Reza, dengan wisata virtual bisa menghibur wisatawan atau orang-orang yang tidak bisa pergi ke mana-mana karena pandemi.

"Misalnya di Raja Ampat, kita komunikasi dengan tour guide yang ada di Raja Ampat, atau Sumba untuk tetap melihatnya melalui aktifitas pariwisata virtual tadi," imbuhnya.

Wisata virtual saat pandemi bisa menjadi sneak peek bagi wisatawan untuk menggali informasi tentang destinasi wisata yang akan dikunjungi.

"Dengan wisata virtual pemandu kita berikan tarif Rp300 ribu selama 3 jam memandu. Tapi tak sedikit juga yang mendapatkan lebih, karena dalam sehari mereka bisa memandu lebih dari satu kali kegiatan wisata virtual," kata Reza.

Hampir 1000 pemandu wisata mengikuti kegiatan wisata virtual untuk mempromosikan dan memberikan informasi destinasi wisata kepada wisatawan yang akan berkunjung.

"Dari 1.000 orang itu mereka membuat event sendiri dan kami juga buatkan event supaya mereka tetap bisa memandu secara mandiri atau kooperatif," jelas Reza.

Gagasan wisata virtual berbasis internet yang merupakan gabungan antara gagasan dan teknologi realitas virtual (VR) yang dicetuskan oleh Reza Permadi pun mendapat apresiasi dan menerima Satu Indonesia Award dari Astra pada 2021 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya