Ziarah Jejak Perjuangan Rasulullah, Merekam Sejarah Makam Syuhada Perang Badar
- Media Center Haji 2024 / Donny Adhiyasa
VIVA Travel – Perang Badar adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah atau 624 Masehi. Perang ini terjadi antara pasukan Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW dan pasukan Mekah yang dipimpin Abu Jahal.
Perang Badar dianggap sebagai salah satu peristiwa yang mengesankan dalam sejarah Islam, hal tersebut lantaran 313 pasukan Muslim yang sedang berpuasa berhasil mengalahkan tentara Mekah yang jumlahnya jauh lebih besar dan lebih terlatih.
Perang Badar lahir salah satunya disebabkan perilaku keji kaum kafir Qurasih. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Oleh sebab itu, Rasulullah mempersiapkan umat Islam untuk memberi pelajaran kepada kafilah dagang Quraish yang akan bertolak ke Mekah.
Abu Sufyan telah mendengar kabar terkait Rasulullah yang mengerahkan kaum Muslimin untuk mengganggu perjalanan mereka. Lantas mengirim utusan untuk berangkat terlebih dahulu meminta bantuan ke Mekah.
Dalam perang ini, pasukan kaum Quraisy begitu banyak. Jumlahnya tiga kali lipat dari pasukan kaum Muslimin. Dari 313, kaum Muslimin hanya belasan, sahabat yang gugur di Badar kemudian Allah mengistimewakan.
Perang ini juga dikatakan sebagai pembeda antara orang-orang yang ikut perang dengan orang yang disebut dengan munafik.
Abu Sufyan memimpin langsung pasukan kaum Quraisy kota Makkah untuk menyerang kaum muslimin di Madinah. Dengan membawa pasukan yang mencapai 3.000 orang terlatih termasuk di dalamnya ada pasukan yang berbaju zirah. Bukan hanya itu, mereka juga diperkuat dengan 200 pasukan Kaveleri.
Perang ini pun diyakini dibantu oleh malaikat karena ketika itu, jumlah kaum Muslimin yang ikut dalam perang jumlahnya sangat sedikit.
Para sahabat Rosulullah yang meninggal dunia diyakini meninggal syahid. Bahkan sahabat yang masih hidup yang pulang dari perang Badar, dalam kondisi selamat, mereka pun dijamin sebagai ahli surga.
Kini Badar sudah jadi salah satu kota permukiman di Madinah. Sensus pada tahun 2022 menyebut bahwa populasi Badar kini mencapai sekitar 58.000 penduduk. Total luas kota ini mencapai 6.888 KM2.
VIVA yang tergabung dalam Tim Media Center Haji 2024 pun berkesempatan untuk mengunjungi langsung lokasi yang telah menjadi destinasi wisata religi Monumen Maqbaroh Syuhada yang gugur syahid dalam Perang Badar.
Setelah 1 jam 30 menit melalui perjalanan dari kota Madinah ke Badar, atau menempuh laju sekitar 152 km, akhirnya tiba juga di tempat yang menjadi saksi bisu peristiwa 17 Ramadan tahun ke-2 hijriah tersebut.
Temperatur suhu yang mencapai 42° celcius di lokasi tersebut pun seolah tak menyurutkan rekan-rekan Tim Media Center Haji 2024 untuk mengabadikan pengalaman berharga tersebut.
Sepanjang jalan, pemandangan bukit-bukit dan gunung berbatu pun terhampar luas membentang menemani perjalanan ini.
Semangat kami pun begitu antusias saat tak lama lagi tiba di tempat bersejarah ini, yang tentunya bisa dijadikan napak tilas perjalanan Rosulullah.
Tiba di lokasi sarat nilai perjuangan tersebut, pemakaman ini cenderung sepi. Ternyata makam syuhada Badar tidak semegah Baqi dan tak seramai Jabal Uhud.
Hanya ada tiga mobil yang terparkir di depan tembok berpagar besi dengan ornamen Arab. Puing-puing bersejarah Kota Badar bisa saya saksikan dari monumen sejarah Perang Badar yang bersebelahan dengan makam Syuhada Badar.
Pada monumen tersebut tertulis para sahabat nabi yang syahid, yang seakan mampu menggetarkan kalbu teringat akan besarnya pengorbanan dan perjuangan Rosulullah beserta para sahabat dalam pertempuran hebat tersebut.
Laporan Tim Media Center Haji 2024 / VIVA.co.id