Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Ilustrasi perempuan Jepang
Sumber :
  • Pixabay

Jepang – Lebih dari 40 persen kota di Jepang kemungkinan akan mengalami penurunan jumlah penduduk perempuan muda hingga lebih dari setengahnya dalam 30 tahun hingga tahun 2050 seiring dengan menurunnya populasi penduduk dengan cepat, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh panel pakar sektor swasta pada hari Rabu, dikutip dari Kyodo News, Jumat, 26 April 2024.

Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

Ilustrasi perempuan Jepang

Photo :
  • Pixabay

Panel strategi kependudukan memperingatkan bahwa 744 kota dianggap “berisiko menghilang” karena kemungkinan penurunan tajam jumlah perempuan berusia 20-an hingga 30-an tahun, yang dianggap sebagai generasi inti yang bertanggung jawab dalam melahirkan anak.

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

Daerah-daerah yang dianggap dalam bahaya adalah daerah-daerah dimana pemerintah daerahnya akan kesulitan menjalankan fungsinya karena penurunan populasi.

Proyeksi terbaru ini menandai peningkatan dari studi serupa yang dirilis pada tahun 2014 oleh Dewan Kebijakan Jepang, yang memperkirakan bahwa 896 kota, atau 49,8 persen dari jumlah keseluruhan, akan mengalami penurunan populasi perempuan muda pada tahun 2040 sebesar lebih dari setengahnya dibandingkan tahun 2010.

12 Wanita Dievakuasi dari Rumah Kosong di Surabaya, Dijanjikan Jadi Pemandu Lagu

Namun, panel tersebut menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk asing membawa perbaikan dan memperingatkan, "Tren penurunan angka kelahiran tidak berubah sama sekali."

Mereka mendesak pemerintah daerah di 744 kotamadya dan pemerintah pusat untuk mengambil tindakan guna meningkatkan angka kelahiran dan mencegah perpindahan penduduk.

Suasana Shibuya Scramble Crossing, Tokyo, Jepang, di malam hari.

Photo :
  • Kemenag RI

Proyeksi terbaru ini didasarkan pada perkiraan populasi berdasarkan wilayah yang dirilis oleh Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial pada bulan Desember.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya