Mengenal Xinjiang, Rumah Mayoritas Muslim di Negara China

Xi Jinping bersama para penampil di Museum Xinjiang Uyghur, Urumqi, Xinjiang
Sumber :
  • Xie Huanchi/Xinhua via AP

Jakarta – China merupakan salah satu kekuatan global yang signifikan, dikenal dengan sebutan "Negeri Panda". Negara tersebut terdiri dari 31 provinsi, daerah otonom, dan kota besar yang dikelola secara langsung oleh pemerintah pusat.

Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

Xinjiang, salah satu provinsi di China, menarik perhatian karena memiliki populasi Muslim terbesar di negara tersebut. Begini faktanya:

Mengenal Xinjiang

Prabowo Akui Belum Puas Manfaatkan Pasar 8 Negara Berpenduduk Muslim

Xinjiang dengan keindahan hamparan saljunya

Photo :
  • YouTube CGTN

Meskipun Islam merupakan agama minoritas di China, data dari tim Litbang MPI dari CFR (Council of Foreign Relations) menunjukkan bahwa agnostisisme merupakan kepercayaan yang paling umum, dengan 31,8% dari populasi China mengidentifikasi diri sebagai agnostik.

5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Melanggar Bisa Dihukum Mati

Agama tradisional China, Buddha, Kristen, dan Islam memiliki persentase pengikut yang lebih rendah.

Xinjiang, dengan populasi sekitar 26 juta jiwa, memiliki sekitar 58% penduduknya memeluk agama Islam. Etnis terbesar di Xinjiang adalah Uighur, dengan jumlah sekitar 12 juta jiwa, serta terdapat pula etnis Kazakh, Hui, Kyrgyz, dan etnis muslim lainnya.

Dulu, Xinjiang dikenal dengan nama Xiyu, yang berarti wilayah Barat. Namun, seiring waktu berjalan, wilayah tersebut kemudian dikenal dengan nama Xinjiang, yang berarti Perbatasan Baru.

Perubahan nama ini terjadi setelah wilayah Xiyu dianeksasi oleh Dinasti Manchu pada abad ke-18. Provinsi ini terletak di wilayah pegunungan yang cukup terpencil dan berbatu.

Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai penggembala dan petani. Di bidang kebudayaan, UNESCO mencatatkan muqam Uighur sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2006.

Muqam sendiri merupakan kesenian yang berisi berbagai unsur, seperti tarian, lagu, dan musik rakyat yang memiliki beragam irama.

Denah pengembangan UETD di Urumqi, Xinjiang, China

Photo :
  • VIVA.co.id/ Arfi Bambani Amri

Sebagian besar lirik lagunya dibuat oleh seniman klasik Uighur. Lagu yang dibawakan berisi kehidupan masyarakat Uighur masa kini.

Mengutip jurnal yang dipublikasikan dalam 3rd International Conference on Art Studies tahun 2019 dengan judul “Study on China’s Uyghur Twelve in the Past 40 Years of Reform and Opening up” karya Nurbiye Imin, Rehemitulla Tudaji, dan Osman Juma, muqam layak disebut sebagai harta karun kebudayaan China, yang sudah ada sejak puluhan tahun.

Muqam dipengaruhi oleh 19 negara dan daerah di garis perbatasan Asia, Afrika, dan Eropa. Masing-masing negara memiliki nama tersendiri untuk muqam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada 19 muqam di dunia ini, yang berasal dari berbagai negara berbeda.

Jika berkunjung ke Xinjiang, wajib mengunjungi beberapa objek wisata yang cukup terkenal dan memanjakan mata di wilayah tersebut. Contohnya adalah The Pearl of Tianshan Mountain, Gurun Gobi, dan Danau Sayram.

Sebaiknya, wisatawan mengunjungi Xinjiang pada bulan Maret sampai Mei, di musim semi. Sebab, bunga-bunga indah banyak bermekaran di provinsi itu ketika masuk musim semi. Salah satu bunga yang banyak terlihat di Xinjiang adalah lavender.

Selain pada musim semi, waktu cocok lainnya untuk bepergian ke Xinjiang adalah di bulan Agustus sampai Oktober. Pada waktu-waktu tersebut, wilayah Xinjiang tengah memasuki musim gugur.

Tentu saja, pemandangan di pegunungan, danau, bahkan hutan akan tersaji dengan sangat indah, khas pemandangan musim gugur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya