Fairmont Ambassador Seoul dan Snowseed Bekerjasama untuk Budaya antara Korea dengan Indonesia
- ist
VIVA Lifestyle – Pada bulan Maret mendatang, Seremoni Memorandum of Understanding (MOU) antara Snowseed dan Fairmont Ambassador Seoul dijadwalkan akan dilaksanakan. Kerjasama ini diharapkan tidak hanya menjadi platform untuk pertukaran budaya dan ekonomi antara Korea dan Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat eksklusif kepada pemegang Snowseed Ecosystem NFT melalui keanggotaan di hotel.
Fairmont Ambassador Seoul, yang merupakan Hotel Fairmont pertama di Korea, menempati posisi istimewa sebagai salah satu dari sedikit hotel bintang enam di kompleks Landmark Park One (Parc.1) Yeouido. Scroll lebih lanjut ya.
Didesain oleh arsitek terkemuka dunia, Sir Richard Rogers, bersama dengan The Hyundai Seoul, departemen store terbesar di Seoul, hotel ini memiliki 308 kamar dengan interior yang menampilkan pilar merah sebagai simbol kemewahan dan prestise dalam arsitektur tradisional Korea. Lokasinya yang strategis juga memberikan pemandangan panorama Sungai Han dan kota Seoul yang dinamis.
Tak hanya itu, Fairmont Ambassador Seoul menyajikan pengalaman kuliner berkualitas tinggi melalui bar, restoran yang buka sepanjang hari, lounge lobi, dan bar rooftop di lantai 29.
Snowseed, sebagai Special NFT Offering (SNO) pertama di dunia, menghadirkan inovasi dengan menggabungkan NFT berbasis Web3 dengan ekonomi riil, serta menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan. Platform Snowseed sendiri merupakan proyek mega-Asia yang melibatkan para profesional di bidang keuangan, real estate, rumah sakit, hiburan, dan metaverse di Indonesia, Korea, Filipina, dan Taiwan.
CFO Jeong-Joo Kim menegaskan bahwa seiring dengan berkembangnya bisnis di Indonesia, K-business (bisnis Korea) juga akan diperluas ke Filipina dan Taiwan. Dengan demikian, kerjasama antara Snowseed dan Fairmont Ambassador Seoul tidak hanya menciptakan hubungan bilateral yang erat antara Korea dan Indonesia, tetapi juga menjadi landasan untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di sektor ini.
"Nanti, seiring dengan bisnis di Indonesia, K-business juga akan diluncurkan di Indonesia, Filipina dan Taiwan," ujar CFO Jeong-Joo Kim dalam keterangannya.