Singapura Kembali Perketat Norma Pencegahan COVID-19 untuk Wisatawan

Warga Singapura beraktivitas dengan menggunakan masker.
Sumber :
  • AP Photo/Annabelle Liang

SINGAPURA – Karena cepatnya penyebaran infeksi pernafasan seperti COVID-19, pemerintah di Asia Tenggara telah memutuskan untuk menerapkan kembali strategi untuk mengendalikannya, termasuk pemerintahan Singapura. Masyarakat diimbau untuk kembali memakai masker di bandara. Akan ada pemindai suhu juga.

Anti Mainstream! Objek Wisata Ini Berada di ketinggian 5.000 Kaki, Pecinta Petualangan Wajib Coba

Pemerintah berupaya memperlambat penyebaran berbagai kuman, seperti varian COVID, flu, pneumonia, dan patogen pernapasan lainnya, yang berpotensi memberikan tekanan pada sistem layanan kesehatan.

Warga menggunakan masker untuk melindungi diri dari COVID-19 di Singapura.

Photo :
  • Gaya Chandramohan/CNA.
Ini Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024

“Peningkatan kasus dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk berkurangnya kekebalan penduduk dan peningkatan perjalanan dan interaksi masyarakat selama perjalanan akhir tahun dan musim perayaan,” kata Kementerian Kesehatan Singapura di situs webnya, dikutip dari Livemint, Kamis, 14 Desember 2023.

“Kasus yang terinfeksi JN.1, sublineage dari BA.2.86, saat ini mencakup lebih dari 60 persen kasus COVID-19 di Singapura. Sementara BA.2.86 dan sublineage-nya telah diklasifikasikan sebagai Variant of Interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia sejak saat itu. 21 November 2023, saat ini tidak ada indikasi, secara global atau lokal, bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” tambah Kementerian Kesehatan.

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

Kementerian Kesehatan Indonesia juga telah meminta masyarakat untuk menunda rencana perjalanan mereka ke daerah-daerah yang melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Juga, diminta untuk menyelesaikan vaksinasi dua dosis, memakai masker, mencuci tangan, serta tetap di rumah jika sakit.

Di Malaysia, kasus COVID meningkat hampir dua kali lipat dalam seminggu, meningkat menjadi 6.796 pada pekan yang berakhir 2 Desember dari 3.626 pada minggu sebelumnya. Pihak berwenang Malaysia mengatakan penyebarannya terkendali dan tidak mengganggu sistem layanan kesehatan, menurut laporan SCMP.

Bebas Masker

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut surat kabar Straits Times, para pejabat Indonesia telah memasang kembali pemindai termal di beberapa pos pemeriksaan perbatasan. Terminal feri Batam dan bandara internasional utama Jakarta termasuk di antaranya.

Namun demikian, hal ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat karena masyarakat sangat sensitif terhadap risiko kembalinya tindakan drastis, seperti yang terjadi pada masa pandemi di Asia dan yang berlangsung lebih lama dibandingkan di belahan dunia lain.

Indikasi ketegangan tersebut muncul awal pekan ini ketika Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menulis di Facebook dan mengatakan ada “informasi yang salah beredar di berbagai jaringan bahwa pemerintah ingin menerapkan kembali pemutus arus”.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan bahwa kemunculan JN.1 yang terus berlanjut menunjukkan bahwa penyakit tersebut lebih mudah menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan dibandingkan BA.2.86 atau JN.1.

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024