Pemkot Denpasar Harapkan Penghargaan Tingkatkan Sektor Pariwisata dan Kebudayaan Kota
- ist
JAKARTA –  Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mendapat pengakuan nasional atas pencapaiannya di dunia penyiaran. Pemkot Denpasar berhasil menyabet penghargaan Terbaik 1 untuk kategori Radio Host, yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum Persatuan Radio Televisi Publik Daerah Seluruh Indonesia (Indonesia Persada ID), Ganjar Pranowo. Penghargaan ini diberikan berkat program unggulannya, Radio Inklusi Menuju Denpasar Maju dan Jaya (RADITYA).
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam kesempatannya menyatakan, "Sebuah kehormatan bagi saya bisa menjadi tuan rumah untuk acara IndonesiaPersada.Id Award dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas). Sebagai tuan rumah tentu saya berharap dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui promosi pariwisata, keindahan dan kekayaan budaya Kota Denpasar." Scroll lebih lanjut ya.
Momentum ini bertepatan dengan perhelatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Persatuan Radio Televisi Publik Daerah Seluruh Indonesia ke-5 dengan tema ‘Radio Senantiasa Ada’. Acara tersebut berlangsung di Prama Sanur Beach Hotel, Denpasar pada 1 November 2023.
Lewat Mukernas, Walikota Denpasar memaparkan lebih jauh tentang Radio Publik Kota Denpasar (RPKD) yang berfrekuensi 92.6 FM. RPKD memiliki program RADITYA, yang telah mendapat apresiasi sebagai salah satu dari TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras (Kemenpan RB).
Program RADITYA dirancang khusus untuk memberikan perhatian pada penyandang disabilitas, memberi mereka kesempatan untuk berperan sebagai penyiar radio. Program ini juga menjadi bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar untuk menciptakan sarana komunikasi yang inklusif bagi seluruh masyarakat.
Tak hanya itu, Walikota Jaya Negara menambahkan, "RRPKD kini sudah berusia 21 tahun sementara inovasi RADITYA diluncurkan pada tahun 21 Oktober 2006. Saya yakin inovasi ini dapat dengan mudah diduplikasi di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) yang dapat dimanfaatkan sebagai media inklusi. RPKD terus mendewasakan diri dalam proses digitalisasi demi mengikuti perkembangan zaman, memadukan "human-touch" dengan "hi-tech".
Ganjar Pranowo, sebagai Ketua Umum Indonesia Persada ID, menekankan pentingnya radio dan TV publik daerah sebagai alat strategis dalam penyebaran informasi. Beliau menyerukan agar para pemangku kepentingan berjuang bersama demi keberlanjutan dan penguatan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) guna menjaga ketahanan informasi negara.
"Saat ini, LPPL tidak sedang baik-baik saja. Sehingga seluruh stakeholder seperti para Kepala Dinas Kominfo, Bupati, Wali Kota, Gubernur, DPRD harus menyatukan persepsi, berjuang ke DPR berjuang ke Presiden berjuang ke Kementerian Kominfo agar LPPL tidak punah. LPPL adalah jalan keluar untuk menjaga ketahanan informasi negara dengan kondisi geografi NKRI yang sangat majemuk, yang mayoritas adalah non perkotaan, sehingga penguatan LPPL sangat penting dilaksanakan," ujar Ganjar.