Nikmati Destinasi Wisata Impian dari Rumah dengan Wisata Virtual
- Maha Liarosh (Bali)
Bali – Berwisata tidak hanya bisa dilakukan atau dinikmati secara nyata. Akan tetapi untuk mengeksplore destinasi-destinasi wisata juga bisa dilakukan secara virtual. Wisata virtual yang lahir akibat pandemi Covid 19 lalu merupakan konsep gabungan antara gagasan dan teknologi realitas virtual (VR).
Wisata virtual merupakan aktivitas berbasis digital yang memanfaatkan teknologi internet dan smart phone untuk tetap bisa berwisata atau berkegiatan mempromosikan pariwisata di masa pandemi.
Penggagas Wisata Virtual berbasis internet Reza Permadi mengatakan, sistem Wisata Virtual pada masa pandemi, pemandu wisata menggunakan smartphone dengan internet. Dan wisatawannya menggunakan device dan internetnya.
Alat-alat yang digunakan untuk Wisata Virtual dipamerkan dalam KTT G20 di Bali
- Maha Liarosh (Bali)
Pemandu wisata akan memandu wisatawan yang berwisata dari rumah masing-masing secara virtual dengan menggunakan online meeting platform seperti zoom meeting dan google meet.
'Jadi misalkan saya ada di Bandung, saya bercerita tentang Tangkuban Perahu. Saya datang langsung ke Tangkuban Perahu kemudian menggunakan internet dan berinteraksi dengan orang-orang yang sedang menonton," jelas Reza Permadi saat dihubungi melalui WhatsApp pribadinya, Rabu,11 Oktober 2023.
Pada awal masa pandemi, karena tidak bisa masuk ke tempat wisata, kegiatan Wisata Virtual, kata Reza, menggunakan google earth atau google map, dengan menggunakan gambar 360 di google erath.
Setelah ada pelonggaran peraturan dan memperbolehkan masuk ke tempat wisata, virtual tour dilaksanakan secara live.
'Pemandu wisatanya dari lokasi wisata langsung. Misalnya dari pantai, gunung dan wisatawan tetap dari rumah. Sekarang sudah lebih canggih kita memanfaatkan google kita ambil gambar, asetnya 360 kemudian kita edit menggunakan software dan wisatawan dari rumah bisa pakai device VR," kata Reza.
Melalui Wisata Virtual, kata Reza, pemandu wisata atau pelaku wisata akan memandu secara virtual para wisatawan yang akan berwisata ke destinasi wisata yang mereka pilih.
Kegiatan pegiat wisata saat memandu wisatawan dalam Wisata Virtual
- Maha Liarosh (Bali)
Reza menambahkan, Wisata Virtual sebagai sneak peek strategi pemasaran dan informasi wisata, agar sebelum datang ke lokasi wisata para wisatawan yang akan berkunjung ke lokasi wisata bisa menonton melalui wisata virtual.
"Misal yang belum pernah ke Sumba karena virtual tour mereka jadi tahu di Sumba, ada apa aja, jadi ketika mereka mau pergi mereka sudah tau pemandunya dan sudah tau tujuan nya," ucapnya.
Gagasan Wisata Virtual untuk Pegiat Wisata yang dicetuskan Reza Permadi menerima Satu Indonesia Award dari Astra pada 2021.
Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial
Tempat-tempat yang dulunya sakral kini memiliki spa mewah, toko suvenir yang menawarkan suvenir keagamaan yang diproduksi secara massal, dan rute ziarah yang komersial.
