Ini Destinasi Wisata Favorit di Era Pasca-Pandemi
- Istimewa
JAKARTA – Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan dramatis pada banyak aspek kehidupan, termasuk industri pariwisata. Dengan bertahapnya pembukaan berbagai negara dan menerapkannya protokol kesehatan yang ketat, cara berlibur pun mulai menyesuaikan diri.
Pada acara Stay Fit with NusaTrip yang digelarbaru-baru ini, Patrick Soetanto, Chief Executive Officer Nusatrip.com, menyatakan, "Negara-negara sudah mulai terbuka mulai dari Singapura hingga Korea, jadi lebih banyak juga orang yang ingin pergi traveling." Scroll lebih lanjut ya.
Beberapa destinasi wisata telah mendapatkan popularitas baru setelah pandemi.
"Destinasi paling banyak sekarang Jepang, Singapura juga tapi memang sekarang lebih banyak Jepang," tambah Patrick Soetanto.
Selain itu, kota di Asia Tenggara lainnya, seperti Bangkok, juga menempati urutan yang cukup tinggi dalam daftar tujuan populer.
"Destinasi yang kedua paling banyak adalah Bangkok. Sekarang kita ingin mengelola promosi dengan maskapai-maskapai untuk pergi ke negara-negara yang diinginkan masyarakat Indonesia," kata Patrick.
Meski belum sepenuhnya pulih, angka peningkatan pada sektor wisata tergolong tinggi. "Jumlah pesawat memang belum full seperti sebelum pandemi, hanya untuk trip ke beberapa kota tentu bisa. Untuk peningkatan kurang lebih 50 persen," ungkap Patrick.
Dalam merespons peningkatan ini, NusaTrip berbenah dengan pembaruan dan perubahan desain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemesanan penerbangan dan hotel yang lebih baik, modern, dan nyaman. NusaTrip juga terus mendekatkan diri dengan pengguna lewat berbagai acara, salah satunya adalah Stay Fit with NusaTrip yang diselenggarakan di Car Free Day FX Sudirman.
Sementara itu, Indonesia dengan keindahan alamnya, keanekaragaman budayanya, dan keramahan penduduknya tetap menjadi surga bagi para pelancong. "Kalau kota di Indonesia yang jadi favorit tentu Bali. Dan setelah itu Banyuwangi karena kemarin juga ada promo jadi orang-orang ke situ juga," jelas Patrick Soetanto.
Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pengelola destinasi wisata berharap agar tragedi pandemi tidak terulang kembali. Saat ini, penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi syarat utama dalam operasional destinasi wisata.