Pesona Jabal Nur Hingga Kekesalan Habib Jafar Gua Hira Dikotori Sampah

mendaki puncak Jabal Nur
Sumber :
  • MCH 2023

MEKKAH Dikenal sebagai “Bukit Pencerahan” atau “Gunung Cahaya”, Jabal Al-Nour atau Jabal Nur terkenal dengan Gua Hira di puncaknya. Ini adalah tempat di mana Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Dari puncak Jabal Nur, bukan hanya tersimpan sejarah spiritual perjalanan Rosulullah menerima wahyu pertama, tetapi juga bisa terlihat keindahan kota Mekkah dan Masjidil Haram dari puncaknya, menjadikan Jabal Nur sebagai tempat wisata terkenal di kalangan peziarah di seluruh dunia.

Prabowo Ingin Bangun Kampung Haji Indonesia di Makkah Arab Saudi

Mendaki puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Dikutip laman Zamzam.com, dikisahkan, pada bulan Ramadhan 610 M, wahyu pertama Al-Qur'an diterima oleh Nabi Muhammad di Gua Hira. Dalam sejarahnya diceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad sedang menyendiri di goa, selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Hazrat Jibril (Malaikat Jibril) mengunjunginya dan memerintahkanya untuk membaca ayat pertama Al-Quran.

Terinspirasi dari Nabi Muhammad, Taj Yasin: Kepemimpinan Kami Seperti Itu, Dahulukan Rakyat Jateng

Pada musim haji, gua ini paling banyak dikunjungi oleh para peziarah, namun pada saat umrah, musafir tidak mewajibkan kunjungan ke gua tersebut. Pengikut Nabi memanjat batu untuk mencapai gua di atas dan mencari berkah.

Bagaimana cara mencapai Gua Hira?

Jadi Penasihat Khusus Presiden, Muhadjir Effendy Sebut Prabowo Fokus Masalah Haji di Indonesia

Jalan menuju pendakian ke Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023

Berlokasi di wilayah Hijaz Arab Saudi, di luar Mekkah, Gua Hira terletak di Gunung Jabal Al-Nour (Jabal Nur) pada ketinggian 634 meter. Berjarak 4 km dari Ka'bah Suci dan menghadap ke utara dengan pintu masuknya mengarah langsung ke arah Ka'bah. Ini adalah tempat di mana kata-kata wahyu ilahi pertama diyakini telah turun kepada Nabi Muhammad untuk menerangi alam semesta.

Untuk mencapai puncak Jabal Nur dibutuhkan fisik yang prima, dan butuh usaha mencapai puncak keindahannya karena berjarak 20 meter berjalan kaki dari dasar Jabal Nur menuju puncak Gua Hira. Saat mendaki Jabal Nur waktu terbaiknya adalah pukul 03.00 pagi, agar terhindar dari sengatan matahari yang terik. Karena panas terik di siang hari, sebagian besar peziarah memilih mendaki puncaknya di malam hari atau saat fajar dan senja.

Aneka oleh oleh di Jabal Nur

Photo :
  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Pemandangan kota Mekkah dari Puncak Jabal Nur

Photo :
  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Bergantung pada kekuatan dan kemampuan fisik seseorang, pendakian ke gua membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga 3 jam. Puncak ini terlihat sangat jauh dari dasarnya, untuk itu disarankan membawa air minum dan lampu senter karena pendakian yang dilakukan saat malam hari sangat butuh penerangan lampu. Setelah mendaki sekitar 1.200 anak tangga, puncaknya selesai, dan Gua Hira dapat dengan mudah dikenali dari tanda yang dilukis di atas batu.

Gunung ini hanya berjarak 3 km dari Mekkah di ujung Jalan Jabal Al-Nur. Kendaraan tidak boleh melewati Masjid Bilal bin Rabah, di mana jalan berakhir dan Jalur Ghar-e-Hira dimulai. Jalannya sekitar setengah kilometer dari jalan tanah yang tidak beraspal.

mendaki puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Matahari terbit di atas puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023

Sejarah Gua di Jabal Al Noor

Kisah Gua Hira sudah ada sejak masa muda Nabi Muhammad, ketika dia biasa melakukan perjalanan keliling Suriah dan Palestina. Ini memberinya kesempatan untuk berpikir tenang dan bermeditasi jauh dari keramaian Mekkah yang sibuk. Dia dulu sering mendaki gunung Jabal Al-Nour, bahkan sebelum wahyu pertamanya, ketika dia membutuhkan tempat untuk bermeditasi. Untuk mencari kesunyian, dia biasanya mengasingkan diri di Gua Hira untuk berdoa. 

Pintu masuk Goa Hira

Photo :
  • MCH 2023

Pengalaman Spiritual Nabi Muhammad

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad disebutkan telah menerima wahyu pertamanya dari Allah melalui Hazrat Jibril (Malaikat Jibril) selama sepertiga terakhir bulan Ramadhan (pada tahun 620), suatu malam ketika Nabi sedang bermeditasi di Gua Hira, Hazrat Jibril mengunjunginya dengan sepotong brokat sutra, di mana tertulis “Bacalah” , dan Nabi katakan, “Aku tidak bisa membaca!”

Malaikat itu menjawab, "Bacalah! Dengan Nama Tuhanmu Yang telah menciptakan (segala yang ada), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (segumpal darah kental yang membeku), Bacalah! Dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan (tulisan) dengan pena. Dia telah mengajarkan manusia apa yang tidak dia ketahui.”

mendaki puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023

Malaikat itu kemudian memberinya wahyu pertamanya, sehingga dia (nabi) menjadi pucat dan gemetar di sekujur tubuh. Ketika dia kembali ke rumah dan menceritakan kejadian itu kepada istrinya, dia menghiburnya dan mengatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang Nabi.

Sejak itu, kenabian Muhammad dimulai, dan ketika dia keluar dari goa dan setengah jalan menuruni gunung, dia mendengar suara di telinganya berkata,

“Wahai Muhammad, engkau adalah Utusan Tuhan, dan aku adalah Jibril.”

Mendaki puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023

Nabi terkejut melihat malaikat hadir di setiap arah. Sekembalinya ke rumah, dia memberi tahu istrinya kisah Gua Hira yang lengkap dan memintanya untuk menutupinya agar dia bisa relaks dan pulih setelah kejadian itu. Setelah mendapat dorongan dari istri dan sepupunya, dia menerima pesan dari Tuhan dan mengabdikan dirinya untuk menyampaikan pesan Islam kepada para musyrik Mekkah dan non-Muslim di seluruh dunia.

Potret Gua Hira dan Jabal Nur Saat Ini

Pintu masuk Goa Hira

Photo :
  • MCH 2023

Meski Gua Hira memiliki kisah perjalanan spiritual Rosulullah yang penuh perjuangan, tapi sayang, kini keindahannya dikotori oleh sampah. Pendakwah dan penulis Indonesia, Habib Husein Bin Ja'far Al Hadar atau akrab disapa Habib Jafar baru-baru ini sempat mendaki Jabal Nur pasca puncak haji 1444H/ 2023 M. Pria lulusan Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyayangkan keindahan Jabal Nur saat ini dikotori dengan banyak sampah. 

"Ketika saya naik ke Jaba Nur, dimana di puncaknya itu ada Gua Hira, pertama adalah, ternyata banyak sampah. Bayangkan Tuhan ciptakan alam seindah ini, nabi indahkan Jabal Nur dengan Gua Hira yang di dalamnya ada nilai spiritualnya yang begitu agung. Tapi, kita kotori dengan sampah, apa salahnya kita bawa sampah itu ke bawah, atau bahkan di beberapa tempat juga banyak tempat sampah," katanya menyayangkan kondisi Jabal Nur yang kini penuh sampah.

Habib Jafar

Photo :
  • Habib Jafar

Kemudian, kehadirannya di Jabal Nur sekaligus menjadi pengingat buatnya bahwa tempat ini bisa jadi pelajaran bahwa sesungguhnya seorang muslim terdepan dalam membaca. Ia juga menyayangkan, Indonesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia justru memiliki minat baca yang terendah di dunia. "Karena wahyu pertama adalah bacalah. Tapi seperti kita tahu Indonesia sebagai populasi muslim terbesar dunia, salah satu negara dengan minat baca terendah di dunia, itu juga catatan," ujarnya lagi.

Catatan lainnya kata Habib Jafar soal banyaknya coretan di batu-batu sepanjang perjalanan ke Jabal Nur hingga Gua Hira. Sangat disayangkan keindahannya dikotori dengan coretan yang kebanyakan diyakininya dilakukan pula oleh jemaah Indonesia. 

"Yang ketiga catatannya adalah fandalisme di batu-batu, sepanjang perjalanan menuju Gua Hira bahkan di Gua Hira-nya ini adalah sesuatu yang tentu buruk, dan bahkan sebagian itu dilakukan oleh orang Indonesia. Karena apa, karena nama-namanya Indonesia, kemudian ada love love ala Indonesia."

mendaki puncak Jabal Nur

Photo :
  • MCH 2023/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Habib Jafar bahkan menemukan satu tulisan yang menyebutkan salah satu nama kota, yakni Depok. Sangat disayangkan katanya, karena Allah telah menciptakan indahnya Jabal Nur dan Gua Hiro tapi dirusak dan dikotori dengan sampah hingga coretan di batu-batu.

"Memang Masya Allah, Tuhan telah ciptakan seindah ini, nabi telah unggulkan seindah ini kita kotori dengan fandalisme, dengan sampah, kemudian juga rebutan untuk masuk Gua Hira, sehingga kita menyikut orang lain. Makanya tadi saya tidak berusaha masuk ke Gua Hira karena khawatir menyakiti orang lain dan juga menyakiti diri sendiri, karena kata nabi jangan sakiti dirimu apalagi menyakiti orang lain."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya