Meriahkan HUT Jakarta, Ada Pertunjukan Lenong Betawi Sarat Nilai Budaya
- Galeri Indonesia Kaya.
JAKARTA – Dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta ke-496, para penikmat seni diajak untuk menyaksikan sebuah pertunjukan lenong Betawi bertajuk Jakartaku Semangatku, yang digelar di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat.
Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, menjelaskan, pertunjukan ini digelar sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Jakarta. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
"Selain menghibur, kegiatan ini juga memberikan pesan dan nilai-nilai kebudayaan Betawi ke hadapan para penikmat seni. Kami harap, pertunjukan lenong Betawi yang menjadi salah satu aset budaya warga Jakarta, dapat terus kita lestarikan. Semoga pertunjukan ini juga dapat menggerakkan generasi muda dalam mempertahankan seni budaya Betawi," ujar Renitasari dalam keterangannya, dikutip Rabu 28 Juni 2023.
Dalam pertunjukan berdurasi kurang lebih 60 menit ini, penikmat seni disuguhkan dengan kisah tentang sebuah sanggar yang kebingungan karena tidak adanya proyek pementasan.
Di tengah keputusasaan, datanglah seorang turis, yang diperankan oleh Wandha Dwiutari, yang melihat sanggar dan mengajak para seniman di dalamnya untuk pentas di luar negeri. Auditorium Galeri Indonesia Kaya semakin meriah dengan iringan musik dari gambang kromong serta suara tawa bahagia dari penikmat seni yang semakin menyemarakan perayaan HUT DKI Jakarta.
Lenong Betawi ini sendiri diinisiasi oleh Galeri Indonesia Kaya berkolaborasi dengan Sinar Norray serta Wandha Dwiutari. Sinar Norray merupakan grup lenong yang didirikan oleh Alm. Mpok Nori, seniman Betawi yang telah menjadi salah satu legenda komedi Betawi.
Mpok Nori memulai kariernya dalam pentas lenong Betawi bersama sesama seniman Betawi, Bokir. Ia juga tampil di berbagai acara komedi, baik di atas panggung maupun di layar kaca. Sementara itu, Wandha Dwiutari adalah seorang pembawa berita dan juga figur publik yang telah mendapatkan jutaan pengikut di media sosial.
"Melestarikan kebudayaan Betawi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menghadirkan pementasan lenong seperti ini,” ujar Wandha Dwiutari, yang juga None Jakarta Utara 2012.
“Kolaborasi bersama Sinar Norray di sore ini merupakan sebuah kesempatan yang amat menyenangkan, karena saya bisa kembali mengeksplorasi kebudayaan Betawi dengan grup lenong legendaris ibukota yang secara konsisten melestarikan budaya Betawi. Semoga kolaborasi kami dapat menghibur, menginspirasi, dan menambah wawasan para penikmat seni tentang kebudayaan Betawi,” sambungnya.
Mpok Engkar selaku perwakilan dari Sinar Norray mengungkapkan, diberikan kesempatan untuk kembali tampil ke hadapan para penikmat seni merupakan pengalaman yang amat menyenangkan.
"Pertunjukan kali ini merupakan penampilan kami ke-4 di Galeri Indonesia Kaya setelah sebelumnya kami hadir di sini pada tahun 2014, 2015, dan 2017. Senang rasanya melihat antusiasme para penikmat seni yang didominasi oleh generasi muda terhibur dengan kolaborasi kami bersama Wandha Dwiutari dalam rangka merayakan HUT Jakarta. Semoga upaya kami dalam melestarikan dan meregenerasi seniman-seniman Betawi dapat terus terlaksana melalui beragam pementasan yang kami tampilkan," bebernya.
Sedangkan pada Sabtu 1 Juli 2023 mendatang, penikmat seni akan diajak untuk menyaksikan pertunjukan musik Ada Swara oleh Jodhokemil yang mengangkat sebuah konsep suara sebagai simbol keberadaan, kehadiran, dan keterlibatan manusia di dunia ini.
Jodhokemil adalah kelompok musik kontemporer asal Magelang, di mana para personelnya terdiri dari kalangan seniman dan pegiat seni. Nama Jodhokemil diadaptasi dari kearifan lokal yang terkait perhitungan hari dalam masyarakat Jawa. Berangkat dari spirit yang sama, karya-karya Jodhokemil banyak terinspirasi dari pengalaman keseharian dalam lingkungan sosial mereka.
Dalam pementasan Ada Swara mendatang, Jodhokemil akan menampilkan suara yang memberikan identitas dan makna pada pengalaman manusia. Dalam suara, terdapat kekuatan untuk menyampaikan pesan, menginspirasi, dan menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Penonton akan diajak Jodhokemil untuk mendengarkan, menghargai, dan meresapi suara-suara di sekitar.