Labuan Bajo Hingga Perth, Maskapai Ini Rilis 5 Rute Penerbangan Baru dari Jakarta
- unsplash.com
JAKARTA – Ada kabar gembira buat kamu yang senang jalan-jalan ke destinasi lokal maupun luar negeri. Maskapai AirAsia, merilis lima rute penerbangan baru baik domestik dan internasional.
Dikutip siaran pers yang diterima VIVA, rute penerbangan terbaru ini punya segudang fitur modern dan inovatif yang pastinya bikin perjalanan kamu jadi makin berkesan. Bagaimana, siap liburan bareng bestie dengan biaya penerbangan terjangkau? Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Ada 5 rute penerbangan AirAsia dari Jakarta yang bikin liburan kamu jadi tambah praktis. Dari penerbangan domestik ada Jakarta-Bandar Lampung (CGK-TKG & TKG-CGK) dengan frekuensi penerbangan 4 kali seminggu untuk penerbangan hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Dengan harga penerbangan mulai dari Rp384 ribu, kamu bisa liburan hemat ke Way Kambas, Pulau Pahawang, atau Air Terjun Way Tayas dari Jakarta.
Selain itu, ada rute terbang terbaru dari Jakarta-Labuan Bajo (CGK-LBJ & LBJ-CGK) dengan frekuensi penerbangan 4 kali seminggu yang harga penerbangannya mulai dari Rp1.342 juta. Kapan lagi, liburan ke Komodo Island dan menjelajahi hidden paradise di Flores dengan harga hemat?
Selain dua rute tersebut, AirAsia juga merilis 3 rute internasional. Ada rute Jakarta-Phnom Penh (CGK-PNH & PNH-CGK) dengan frekuensi penerbangan empat kali seminggu harganya mulai dari Rp999 ribu.
Buat kamu yang mau liburan ke Vietnam, ada juga rute baru Jakarta-Saigon (CGK-SGN & SGN-CGK), dengan penerbangan 2 kali seminggu mulai dari harga Rp990 ribu.
Kalau mau jalan-jalan ke Negeri Jiran, jangan cuma ke Kuala Lumpur atau Penang saja. Sebab, sudah tersedia rute Jakarta-Kuching (CGK-KCH & KCH-CGK) dengan penerbangan 3 kali seminggu mulai dari Rp899 ribu.
Tak ketinggalan, ada rute Jakarta-Perth (CGK-PER & PER-CGK) dengan penerbangan 4 kali seminggu, harga mulai dari Rp1.299 juta. Ingat, harga penerbangan bisa berubah sewaktu-waktu.
Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat
Fitur pertama diluncurkan di Indonesia ini bisa mengetahui secara akurat jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari moda transportasi udara atau pesawat.
