Cerita Sebuah Pantai Bugil di Prancis yang Nyaris Bikin Satu Kota Bangkrut
VIVA Lifestyle – Resort Euronat yang berada di Kota Grayan-et-l'Hopital menjadi salah satu tujuan wisata bugil yang ada di negara Prancis. Resort yang diketahui memiliki wisata pantai telanjang itu malah mendatangkan malapetaka ekonomi hingga mengalami kebangkrutan.Â
Pesona yang dimiliki resort di daerah tersebut rupanya membuat kota Grayan-et-l'Hopital menerima terlalu banyak pemasukan sehingga tidak adil untuk wilayah yang lain. Pada akhirnya, area sekitarnya kekurangan biaya dan dalam keadaan hampir bangkrut.Â
Wali Kota Grayan-et-l'Hopital yang bernama Florence Legrand mengecam walikota sebelum dirinya mengenai kebijakan di Euronat. Menurut dia, resort yang berada di kota tersebut sudah menerima 9 juta euro atau setara Rp144 miliar yang tentu saja lebih baik dari yang lain.Â
"Toko-toko dan restoran di kota telah tutup dan menyusut menjadi hanya dua. Sementara Euronat diisi dengan hampir tiga puluh gerai," kata dia seperti dilansir dari Telegrap dan Daily Mail pada Jumat, 2 Juni 2023.Â
Seperti diketahui, Euronat sendiri adalah sebuah area dengan luas mencapai 335 hektare. Hal tersebut menjadikan wilayah destinasi kaum nudis terbesar di negeri Emmanuel Macron. Sekira 15.000 pelancong dari berbagai belahan dunia rela bertelanjang selama berbulan-bulan.Â
Mereka biasanya akan mengunjungi Resort Euronat pada musim panas. Saat ini, ada sekitar 28 toko di dalam resort tersebut. Legrand mengungkap kenyataan ini sudah memaksa penduduk untuk berbelanja di dalam resort karena minimnya ketersediaan barang di toko kota.Â
Beberapa mengaku tidak nyaman melakukan transaksi di samping pria dan wanita yang bertelanjang bulat. Ia mengaku akan mengajukan tuntutan hukum kepada wali kota sebelumnya. Menurut dia, ada indikasi penyuapan yang dilakukan resort kepada pejabat lama.Â
Di sisi lain, Legrand juga menyoroti pemasukan ke pemerintah yang sangat minim dari Euronat. Resort saat ini membayar Grayan-et-l'Hopital sebesar 550.000 euro, jauh lebih kecil 917.000 euro yang diperkirakan oleh pemerintah barunya.Â
Ia mengatakan bahwa sejak tahun 1975, Grayan-et-l'Hopital seharusnya menerima 20,5 juta euro untuk sewa. Tapi yang diterima hanya 14,5 juta euro. "Ini adalah jumlah yang kurang untuk pembangunan kota," katanya.
Sementara Direktur Euronat Jean-Michel Lorefice membantah sudah melakukan kesalahan. Mereka juga mengajukan tuntutan balik dan menyebutnya fitnah. "Kami telah memiliki 50 tahun hubungan damai dan normal dengan pimpinan kota sebelumnya," tegasnya.