Cerita Puasa di San Diego California, Durasi Lama dan Tak Bisa Berburu Takjil

The San Diego International Airport
Sumber :
  • VIVA / Robbi Yanto

VIVA Travel – Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia yang sudah masuk dalam kategori wajib berpuasa.

Elektronik Buatan Indonesia Ini Siap Diekspor ke Amerika

Menjalani puasa di luar negeri tentu memiliki pengalaman tersendiri. Terutama karena ada perbedaan yang harus dilalui. Mulai dari cuaca, waktu, dan durasi puasa.

Di Indonesia, durasi berpuasa tidak bisa dikatakan lama maupun cepat. Warga Indonesia hanya perlu berpuasa selama 13,5 hingga 14 jam per harinya.

Miliarder Israel-AS Gelontorkan Rp 1,4 Triliun untuk Dukung Trump di Pemilu 2024

Jika dibandingkan dengan beberapa negara bagian di Amerika Serikat, durasi berpuasa di Indonesia bisa dikatakan lebih singkat.

Contohnya di San Diego, sebuah kota di Selatan California. Di sini, Ramadan tahun kali ini jatuh pada musim semi menjelang musim panas.

AS Bakal Setop Bantuan Militer ke Israel jika Situasi Kemanusiaan di Gaza Tak Diperbaiki

Durasi berpuasanya jauh lebih lama ketimbang di Indonesia yakni sekitar 15 jam sehari. Meski demikian, puasa tidak terlalu berat lantaran suhu udara berada di atas 50 derajat Fahrenheit atau 10 derajat Celcius.

VIVA mendapatkan kesempatan untuk menjalani puasa ramadan di San Diego di mana terdapat sembilan petarung Indonesia berlatih di MMA Figh Academy.

Waktu subuh di San Diego mulai pukul 04:56. Sedangkan waktu magrib tercatat pukul 19:18.

Bulan Ramadan di San Diego memang tidak se meriah di Indonesia. Pasalnya, islam bukanlah agama mayoritas di kota yang memiliki luas 372,4 mi² ini.

Banyak tradisi khas bulan Ramadan yang dilakukan masyarakat Indonesia seperti ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa sambil mencari takjil tak bisa dirasakan warga Indonesia di sini.

Begitu juga dengan tradisi membangunkan sahur bisa dengan mudah dijumpai di Indonesia. Namun, lain cerita dengan di Amerika. 

Seorang muslim di sini tidak bisa mengandalkan lingkungan sekitar karena jarangnya bangunan masjid. Hanya alarm di ponsel yang diandalkan untuk membangunkan sahur.

Begitu juga dengan penanda masuk waktu magrib, lebih baik menggunkan aplikasi layanan lengkap seputar dunia Islam. Sebab, sulit mendengar suara azan di kota San Diego. 

Hal ini jelas sangat berbeda dengan di Indonesia yang mana terdapat banyak masjid di dalam satu wilayah yang berdekatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya