Ngabuburit di Taman Lumina Semarang, Nunggu Buka Puasa Berasa Keliling Dunia

Taman Lumina Semarang.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno.

VIVA Travel – Taman Lumina merupakan destinasi wisata yang lagi naik daun di Kota Semarang. Lokasinya berada satu kompleks dengan kawasan wisata Grand Maerokoco, Tawang Mas Semarang. Aksesnya mudah dijangkau karena sejalur dengan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Taman ini berada di dekat hutan mangrove yang rindang, sehingga tetap sejuk meski berada di kawasan pesisir. Pada bulan Ramadhan ini, warga Semarang pun memanfaatkan Taman Lumina untuk ngabuburit menunggu buka puasa sambil jalan-jalan wisata. Yuk, scroll untuk info selengkapnya. 

Yang menarik dari Taman Lumina adalah deretan replika rumah-rumah dari berbagai negara dengan arsitektur khasnya masing-. masing. Ada rumah Jepang, Turki, Yunani, Meksiko juga rumah khas Arab dan Timur Tengah.

Tampilannya semakin menarik karena dicat dengan warna yang membuat pengunjung seakan berada di tempat aslinya. Misal rumah Yunani dengan cat warna biru kombinasi putih yang mengingatkan sebuah pemukiman tepi pantai di Santorini Yunani. 

Ada juga replika rumah Meksiko lengkap dengan topi sombrero yang ikonik itu. Di dalamnya juga ada ornamen khas suku Puebla serta tulang banteng yang menjadi ciri khas Meksiko. 

"Bagus ya, Instagramable banget. Untuk edukasi juga bagus. Dan meski ini di dekat pantai tapi sejuk karena banyak pohon rindangnya, cocok buat jalan-jalan sore sambil nunggu buka," kata Sekar, pengunjung Taman Lumina.

Untuk masuk Taman Lumina, gerbangnya melalui Grand Maerokoco. Dari pintu masuk, pengunjung lebih dulu melewati jalur treking hutan mangrove yang rindang. Jalurnya berupa jembatan kayu di tepian danau air payau. Nanti menyeberang lagi lewat jembatan besar dan sampai di gerbang Taman Lumina.

Bentuk gerbang bergaya Jepang dengan warna merah seperti Kuil Fushimi Inari di Tokyo Jepang. Dari sini suasana Jepang sangat kental sekali. Rumah-rumah kayu dengan jendela khasnya mengingatkan suasana di film Oshin yang pernah populer di televisi Indonesia.

Pengunjung bisa melanjutkan jalan menyisiri gang selebar 5 meter tersebut. Ada rumah-rumah ala Yunani yang berwarna biru cerah berbentuk atap bulat dan ada balkon di atasnya. Ini lokasi yang cukup favorit karena pengunjung suka naik ke balkon dan berfoto di sana. 

Jangan Kaget! Mangrove Bisa Diselamatkan dengan Cara Sederhana

Saat memasuki kawasan Meksiko, pengunjung seakan dibawa ke dunia cowboy. Ada deretan rumah kayu tingkat seperti toko atau bar dalam film cowboy. Warnanya dominan cokelat yang mengesankan suasana masa dulu.

Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah dan BRGM Ajak Publik Peduli Gambut dan Mangrove

Yang cukup membuat penasaran adalah rumah tradisional suku di Arab. Bentuknya lebih sederhana dengan beberapa hiasan bejana di depan rumah. Di kanan kiri rumah ada juga replika pohon kurma yang semakin membawa pengunjung ke suasana padang pasir.

Nah, bagaimana? Pengen ngabuburit ke sini? Siapkan saja uang Rp20 ribu untuk membeli tiketnya. Harga tersebut sudah termasuk area Grand Maerokoco, taman mangrove, taman mini Jawa Tengah, serta Taman Lumina.

Demi Peduli Lingkungan, 1000 Bibit Mangrove Ditanam di Tukad Mati Lestari

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Aksi Cinta Bumi

Pulau Harapan Makin Hijau dengan 7.000 Mangrove Baru

Ini merupakan bagian dari target rehabilitasi 600.000 hektar lahan mangrove di berbagai wilayah pesisir Tanah Air hingga akhir tahun nanti. 

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024