Indahnya Ramadhan di Kampung Santri Kaliwungu Kendal, Ada Semaan Kitab Kuning
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno.
VIVA Travel – Kaliwungu Kendal Jawa Tengah dikenal identik dengan santri. Itu karena di sini banyak sekali pondok pesantren, tempat para santri mengaji dan menimba ilmu. Tak hanya dari Kaliwungu dan Kendal, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa serta daerah lainnya di Indonesia.
Maka tak heran jika Kaliwungu populer sebagai salah satu kampung santri di Indonesia. Bahkan banyak para tokoh negeri ini yang datang ke Kaliwungu untuk sowan ke para Kyai untuk menimba ilmu dan nasihat dalam menjalankan kebijakan. Sebut saja Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Ganjar Pranowo, dan Muhaimin Iskandar, Khofifah, dan lain-lain. Scroll untuk info selengkapnya.
Kegiatan santri terpusat di sekitar Alun-alun Kaliwungu dan Masjid Besar Al Muttaqin. Di sekitar situ ada puluhan Pondok Pesantren yang tersebar di beberapa kampung. Antara lain Ponpes Salafiyah APIK Kauman, Ponpes Al-Fadhlu wal Fadhilah Jagalan Kutoharjo, Ponpes Nurul Hidayah Pungkuran, Ponpes Putri Al Aziziyah Krajan Kulon, dan lain-lain.
Selain kegiatan keagamaan, di Kaliwungu ini juga menjadi pusat perdagangan perlengkapan ibadah serta kitab dan buku-buku agama Islam.
Menurut takmir Masjid Kaliwungu, Muhammad Najib Masjid Besar Al Muttaqin yang menjadi pusat kegiatan agama di daerah ini sudah dibangun pada abad ke-16 yang diprakasai oleh Kyai Asyari, tokoh agama Islam pada masa itu.
"Baliau merupakan salah satu ulama yang membuat Kaliwungu dan Kendal pada umumnya menjadi pusat kegiatan agama Islam hingga sekarang ini. Hadirnya masjid membuat daerah sekitarnya kini tumbuh menjadi pusat pendidikan agama Islam lewat pondok-pondok pesantren," jelas Muhammad Najib saat ditemui VIVA di sela kegiatan Ramadhan 2023.
Kegiatan keagamaan di Kaliwungu semakin intens dan ramai setiap bulan Ramadhan. Selain kegiatan rutin seperti salat Tarawih berjamaah, buka puasa bersama, pengajian, tadarus, dan lain-lain, di Kaliwungu ini juga ada kajian khusus yaitu semaan dan bedah kitab kuning. Lokasinya di Masjid Besar Al Muttaqin kawasan Alun-alun Kaliwungu. Pesertanya berdatangan dari daerah di seluruh Indonesia.
Semaan kitab kuning dilaksanakan setiap sore di serambi masjid tersebut, yang dibimbing oleh Kyai.
Sebagian besar yang ikut kegiatan religi ini adalah para santri dari remaja hingga dewasa. Tapi ada juga sebagian orangtua, yang berasal dari luar kota maupun luar pulau disediakan tempat menginap di sekitaran masjid.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno