Indahnya Tradisi Lampu Teng-tengan Jelang Ramadhan

Lampu teng-tengan di Semarang.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno.

VIVA Travel – Tradisi di bulan Ramadhan banyak ragamnya. Tiap daerah juga punya tradisi khas masing-masing yang tentunya menjadi momen menarik yang ditunggu-tunggu. 

Bantah Isu Usir Jemaah saat Gibran Salat Jumat di Semarang, Begini Penjelasan Paspampres

Di Kota Semarang, salah satu tradisi yang hadir di setiap jelang dan selama bulan Ramadhan adalah tradisi tengtengan. Apa itu? Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.

Teng-tengan adalah hiasan dari kertas yang dirangkai begitu rupa dengan rangka bambu, menjadi seperti lampion. Di dalamnya nanti diberi lilin atau lampu minyak sehingga terang di malam hari. Warnanya bermacam-macam tapi umumnya adalah putih kombinasi hijau dengan hiasan gambar.

Warisan Buddha Tibet Jadi Target Tiongkok

Teng-tengan biasanya dipasang di depan rumah, dan gang-gang kampung. Awalnya, dulu berfungsi untuk penerangan karena belum ada listrik. Kemudian setelah penerangan listrik ada di mana-mana, maka teng-tengan pun bergeser menjadi tradisi, terutama untuk hiasan bulan Ramadhan.

Menag Ungkap Masjid Negara di IKN Bakal Punya Imam Besar Seperti Istiqlal

Menurut takmir Masjid Besar Kauman, H. Muhaimin, teng-tengan ini zaman dulu pernah dikenalkan oleh seorang tokoh ulama Semarang yang bernama Kyai Damar. 

"Jadi waktu itu ada tokoh agama Islam membuat alat penerangan yang sekarang disebut tengtengan itu. Beliau membuatnya untuk menerangi jalan dan gang-gang yang menuju ke arah masjid. Maka kemudian masyarakat memberi julukan Kyai Damar, nama aslinya bukan itu sebenarnya. Damar itu artinya penerangan. Maka untuk menghargai beliau masyarakat kemudian juga memberi nama kampung yang tak jauh dari Masjid Kauman dengan nama Kampung Pedamaran," jelas H. Muhaimin, Rabu 15 Maret 2023.

Teng-tengan pada bulan Ramadhan, juga menghiasi area jalan dan Aloon-aloon depan Masjid Kauman Semarang. Hiasan berwarna putih hijau tersebut dipasang berderet dan melintang di atas jalan setinggi lima meter. Kalau malam, teng-tengan tersebut akan benderang karena di dalamnya diberi lampu. 

"Nah, khusus menjelang dan selama Ramadhan, ada banyak teng-tengan di sepanjang jalan depan Masjid Kauman. Meski sebenarnya di situ sudah terang karena ada listrik, tapi ini kan agar menambah keindahan dan kemeriahan suasana Ramadhan. Seperti semangat waktu itu kan, agar jalan ke masjid itu terang dan memudahkan warga yang akan ke masjid," kata H. Muhaimin.

Ia memambahkan, takmir Masjid Besar Kauman selama bulan Ramadhan akan rutin mengelar acara keagamaan, di antaranya sema'an Alquran selama sebulan penuh, salat tarawih berjamaah, pengajian, buka puasa bersama, dan lain-lain.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar

Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

"Mestinya kita jangan biarkan daerah Jakarta ini tidak ada masjidnya. Sekitar 1.000 hektare di Pantai Indah Kapuk (PIK) tidak ada suara adzan," ujarnya

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024