Sandiaga Uno Janji Tangani Krisis Kepariwisataan, Ini Strateginya
- Dok. Kemenparekraf
VIVA Travel – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah sukses menggelar Program Matching Fund pada 2022 lalu.
Kembali menggandeng Kedaireka Universitas Indonesia (UI), Guru Besar Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D., kembali mendapat kepercayaan untuk menyusun Pedoman Pengembangan Destinasi Pariwisata Aman Bencana. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Kemenparekraf juga turut berkolaborasi dengan salah satu diaspora Indonesia yang berkarier di Kobe University, Mizan B.F.Bisri, Ph.D. Penyusunan pedoman ini merupakan hasil kerjasama Kedaireka UI-Kemenparekraf tahun 2022 lalu. Kemudian ditindaklanjuti menjadi Pedoman Destinasi Pariwisata Aman Bencana.
Pada program Kedaireka sendiri hal tersebut tertuang dalam sub bahasan atau KAK 5 mengenai pengembangan pedoman pariwisata aman bencana. Sama seperti tahun 2022 lalu, dalam pelaksanaannya, Prof. Fatma Lestari akan dibantu oleh tim dari Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI dan juga mahasiswa UI yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Rencananya DRRC UI akan membantu juga dalam sosialisasi pedoman ini sekaligus memberikan pembinaan. Tidak hanya untuk destinasi pariwisata saja tetapi juga Desa Wisata (DeWi). Penyusunan pedoman ini adalah hasil kerjasama Kedaireka UI-Kemenparekraf tahun 2022. Kemudian ditindaklanjuti menjadi Pedoman Destinasi Pariwisata Aman Bencana,” ungkap Prof. Fatma Lestari yang juga kepala DRRC UI, dalam keterangannya, Jumat 10 Maret 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno, saat tampil dalam The Weekly Brief With Sandi Uno menyampaikan, dirinya dan lembaga yang dipimpinnya terus berupaya dalam menangani krisis kepariwisataan untuk bangkit lebih cepat dan pulih lebih kuat.
"Kami sebagai regulator terus berupaya dalam menangani krisis untuk bangkit lebih cepat, pulih lebih kuat. Salah satu strategi yang diusung adalah penguatan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) destinasi pariwisata terhadap potensi bencana alam dan non alam," kata dia.
"Melalui kegiatan mitigasi dan kesiapan bencana dalam lingkup manajemen krisis pariwisata serta sinergi program antar kementerian atau lembaga," sambungnya.
Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga Uno, berharap, melalui penyusunan pedoman ini dapat menghasilkan konsep alat ukur dan profil resiliensi objek dan destinasi wisata.
Sehingga nantinya, dapat digunakan untuk menilai dan menggambarkan tingkat resiliensi pada kelompok sasaran tertentu. Alat ukur dan profil resiliensi sendiri diadaptasi melalui metode resilience radar dan pada blue guide to coastal resilience untuk sektor pariwisata.
Untuk tahap selanjutnya, hasil olahan dan alat ukur tersebut didapatkan gambaran ketahanan destinasi pariwisata. Diharapkan dari data ini dapat menjadi salah satu dasar untuk membentuk indeks resiliensi destinasi pariwisata. Selain itu, dapat juga menjadi acuan dalam mengukur dan menjamin standar capaian ketangguhan destinasi wisata yang sejalan dengan konteks lokal maupun nasional.