Mengenal Nama 7 Mata Air Sendang Senjoyo Jejak Legenda Jaka Tingkir

Seorang wisatawan memberi makan ikan-ikan di mata air Umbul Senjoyo, Desa Tegalwaton, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 21 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA Travel – Salah satu tempat wisata yang patut dikunjungi di Kota Salatiga Jawa Tengah adalah Mata Air Senjoyo. Terdapat tujuh tuk atau mata air di Sendang Senjoyo, Apa saja? Berikut nama ketujuh sendangnya:

Sensasi Liburan Akhir Tahun di Jembatan Kayu Penghubung Desa Panglipuran dan Hutan Bambu
  1. Sendang Slamet,
  2. Sendang Bandung,
  3. Sendang Teguh,
  4. Sendang Lanang,
  5. Sendang Putri,
  6. Tuk Sewu
  7. Umbul Senjoyo.

Umbul Senjoyo

Photo :
  • Instagram @umbulsenjoyo
Begini Cara Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga, Dijamin Gak Bikin Kantong Jebol

Ketujuh sendang tersebut memiliki pesona kesejukkan alam, karena airnya selalu bersih dan jernih. Sendang ini terletak di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Kawasan ini sangat berpotensi menjadi wisata alam yang begitu memikat.

Sendang Senjoyo tak lepas dari Legenda Joko Tingkir

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Konon, air sendang yang biasanya tenang tiba-tiba menyembur deras. Jika dibiarkan bisa terjadi banjir. Akhirnya Joko Tingkir memotong rambut gondrongnya untuk menyaring mata air sendang hingga air mengucur bening sampai hari ini.

Sedangkan nama Senjoyo atau Sanjaya, berasal dari kata Panembahan Senopati Senjaya atau Sobrah Jaya, nama lain dari Joko Tingkir. Singkat cerita rakyat tentang Senjoyo dan Joko Tingkir.

Hingga kini, masyarakat memanfaatkan sekitar air sendang untuk kepentingan minum dan industri. Banyak terpasang pipa besi dari PDAM Pemkot Salatiga, PDAM Kabupaten Semarang, serta sebuah instansi militer. Selain itu ada pula perusahaan tekstil PT Damatex yang mengambil air untuk keperluan industri.

Dulunya Senjoyo dikenal sebagai tempat yang sangat kaya dengan udara, juga sejuk dan bersih. Airnya masih melimpah, meski debitnya sudah tak seperti dulu lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya