Taiwan Buka Lagi Pariwisata, Siapkan 3 Hal Ini Sebelum Berkunjung
- Freepik/freepik
VIVA Travel – Sejumlah destinasi di berbagai penjuru dunia sudah mulai membuka diri untuk menyambut wisatawan asing. Salah satunya adalah Taiwan. Per Oktober 2022 lalu, Taiwan telah mencabut semua pembatasan masuk terkait COVID-19 sehingga memungkinkan wisatawan kembali berkunjung ke sana.
Memasuki 2023 Taiwan juga sudah mulai gencar melakukan promosi wisata termasuk di Indonesia. Direktur Taiwan Bureu, Chou Shih Pi mengungkap, di 2023 ini Taiwan menargetkan setidaknya 150 ribu wisatawan asal Indonesia ke Taiwan.
“Karena sebelum pandemi 2019 ada 230 ribu wisatawan Indonesia ke Taiwan dan sekarang baru buka diharapkan bisa mencapai target 150 ribu wisatawan,” kata dia saat ditemui dalam acara 2023 Taiwan Tourism Outlook, Senin 27 Februari 2023.
Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan ketika masyarakat Indonesia ingin berlibur ke Taiwan?
1. Tes PCR
Salah satu perwakilan dari Taiwan Tourism Berau KL Office mengungkap bahwa bagi wisatawan yang ingin berwisata ke Taiwan tidak perlu lagi melakukan tes PCR.
“Tidak perlu PCR, sekarang juga tidak diberikan lagi alat rapid tes kalau dulu saat tiba diberikan alat itu, tidak perlu karantina juga, dan juga tidak perlu semacam PeduliLindungi seperti di sini,” kata dia.
2. Penggunaan masker
Penggunaan masker masih cukup ketat di Taiwan terutama ketika berada di kendaraan umum dan di dalam ruangan. Pengecualian penggunaan masker seperti saat makan, serta ketika melakukan pemeriksaan, pengobatan atau aktivitas yang tidak cocok atau tidak bisa mengenakan masker.
“Kalau di Taiwan jangan kaget kalau orang di sana masih pakai masker karena saat ini masih musim dingin dan terbiasa irit foundation karena pakai masker, pakai masker juga terlihat matanya jadi cantik,” kata dia.
3. Dilarang membawa produk daging babi
Taiwan Tourism Berau KL Office juga mengatakan bahwa wisatawan yang ingin berkunjung ke Taiwan tidak boleh membawa produk daging babi. Hal ini lantaran untuk menjaga peternakan babi di sana.
“Karena adanya virus Afrika. Sempat buat ternak di Taiwan dimusnahkan,” kata dia.
Selanjutnya, membawa daging dari wilayah terjangkit (seperti daratan Tiongkok) dapat dikenakan hukuman denda paling tinggi 1 juta dolar Taiwan.