7 Mitos Horor Gunung Kerinci, Gunung Tertinggi Ke-2 di Indonesia

Gunung Kerinci di Jambi mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian 1.400 kaki.
Sumber :
  • Syarifuddin Nasution

VIVA Travel – Gunung Kerinci yang berada di pulau Sumatera baru-baru ini menjadi sorotan media setelah terjadi insiden jatuhnya helikopter yang berisi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono. Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 19 Februari 2023, helikopter terjatuh di kawasan hutan lereng Gunung Kerinci.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Perlu diketahui Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi yang ada di pulau Sumatra. Para pecinta gunung di Indonesia banyak menjadikan gunung Kerinci sebagai tujuan pendakiannya. Hal tersebut karena gunung ini memiliki pemandangan yang Indah.

Gunung Kerinci (3805 mdpl) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Anak Singa Jantan Lahir, Taman Safari Bakal Minta Izin Dinamai Prabowo

Nyatanya terdapat mitos yang cukup populer terkait Gunung Kerinci ini. Nah, berikut mitos yang populer di Gunung Kerinci yang VIVa rangkum dari berbagai sumber:

1. Manusia Harimau

Bulan Sutena hingga Kiesha Alvaro Bintangi Eva Pendakian Terakhir, Ini Sinopsisnya

Mitos Gunung Kerinci terakhir adalah keberadaan Cindaku. Mereka bukanlah manusia biasa, melainkan berwujud setengah manusia dan setengah harimau. Legenda ini tak hanya populer di Jambi, tetapi juga sampai Malaysia.

Asal-mula Cindaku berawal dari sosok bernama Tingkas. Ia adalah kelompok orang yang memiliki kedekatan ikatan batin dengan harimau. Dipercaya bahwa Tingkas dulunya telah berjasa membantu masyarakat Kerinci, salah satunya adalah dalam melestarikan hutan.

Orang Kerinci percaya jika Cindaku memiliki kekuatan magis. Kekuatan tersebut berasal dari adat turun-temurun di desa Kerinci. Dengan kekuatan itu, mereka menjadi penjaga Gunung Kerinci.

Perlu kamu ketahui pula, Cindaku juga mampu berubah menjadi harimau. Mereka akan berubah wujud jika marah atau merasa terancam. Akan tetapi, kesaktian itu hanya berlaku di kawasan Gunung Kerinci saja. Selain itu, tak semua orang Kerinci termasuk Cindaku.

2. Larangan Jam 12

Gunung Kerinci (3805 mdpl) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bagi kamu yang belum tahu, Pintu Rimba adalah perbatasan antara ladang penduduk dan hutan. Letaknya berada pada ketinggian 1.800 mdpl.

Ada juga mitos yang beredar tentang lokasi ini. Menurut cerita masyarakat setempat, sesosok perempuan kerap menampakkan diri. Lelembut tersebut dikatakan tidak menampakkan wajah dan berpakaian putih.

4. Hantu Gendong

Gunung Kerinci (3805 mdpl) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Selain orang pendek dan hantu, masyarakat setempat juga meyakini bahwa ada sesosok naga raksasa yang mendiami kawasan Gunung Kerinci. Alkisah, hiduplah sepasang saudara kembar yatim piatu bernama Calungga (kakak) dan Calupat (adik).

Suatu hari, Calungga berburu sendiri ke hutan. Dalam perburuannya, ia menemukan sebutir telur besar. Tanpa memberitahu kembarannya, Calungga memakan telur tersebut.

Setelah mengonsumsi telur tersebut, muncul sisik di emas di sekujur tubuh Calungga. Badannya menjadi memanjang dan dirinya pun berubah menjadi seekor naga raksasa.

Menurut cerita rakyat setempat, sisa perputaran badan Calungga yang besar itu menciptakan Danau Bento. Sementara itu, semburan apinya memunculkan Sungai Muara Angin. Apakah detikers percaya dengan mitos ini?

6. Pohon Bolong

ilustrasi pohon tumbang.

Photo :

Apabila kamu melakukan pendakian ke Gunung Kerinci, kamu akan menemui Pohon Bolong. Sesuai namanya, pohon tersebut memiliki lubang besar yang berada di jalur kanan pendakian, yakni antara jalur pos II menuju shelter I.

Ada mitos yang beredar tentang pohon ini. Dipesankan kepada para pendaki untuk tidak berhenti untuk makan, buang air, ataupun berfoto ketika melihat Pohon Bolong. Kenapa sampai tidak boleh?

Hal ini karena ada penunggu di pohon tersebut, yaitu sosok nenek tua dan genderuwo. Apabila berani berhenti di depan Pohon Bolong, tidak menutup kemungkinan kamu akan hilang.

Ini seperti yang terjadi oleh Setiawan Maulana yang menghilang di kawasan Gunung Kerinci pada 2014 lalu. Dipercaya bahwa kasus hilangnya berkaitan erat dengan sosok penunggu Pohon Bolong.

7. Mitos Uhang Pandak

Gunung Kerinci erupsi

Photo :
  • Istimewa

Kalau berbicara tentang mitos Gunung Kerinci, wajib banget untuk membahas Uhang Pandak. Cerita tentang keberadaan mereka bukan hanya dikenal di Tanah Air, tetapi juga hingga ke luar negeri.

Dalam bahasa Indonesia, Uhang Pandak sendiri berarti 'orang pendek'. Diketahui bahwa sejarah tentang legenda orang pendek ini pertama kali ditemukan dari catatan perjalanan Marco Polo tahun 1292 saat dirinya bertualang ke Asia.

Karena saking menariknya legenda orang pendek ini, beberapa peneliti bahkan sampai melakukan penelitian di tempat. Sebelum mereka, seorang zoologi asal Belanda, Van Heerwarden, pernah melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat pada 1923 silam.

Menurut kesaksiannya, Uhang Pandak memiliki perawakan layaknya anak usia 3-4 tahun, tetapi memiliki wajah tua. Mereka memiliki rambut hitam sebahu dengan tubuh dipenuhi bulu.

Dari pengakuannya, Uhang Pandak bukanlah termasuk spesies primata. Sampai sekarang, masih belum dipastikan makhluk jenis apa orang pendek Gunung Kerinci ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya