Rekomendasi Tempat Nongkrong di Hong Kong, Arsitektur Unik - Langit Dihias Borealis
- VIVA/ Isra Berlian
VIVA Travel – Seiring dengan semakin meredanya kasus COVID-19, destinasi di sejumlah negara kembali gencar mempromosikan tempat-tempat pariwisata menariknya untuk dikunjungi. Hong Kong, sebuah provinsi otonom yang terletak di bagian tenggara Tiongkok bahkan mulai menghapus persyaratan karantina dan isolasi sejak 6 Februari 2023 lalu. Sejumlah destinasi di Hong Kong ini juga mulai ramai dikunjungi.Â
VIVA.co.id sempat ikut serta dalam perjalanan wisata ke Hong Kong bersama dengan Hong Kong Tourism Board pada 13 Februari 2023 lalu.Â
Dalam perjalanan tersebut diperlihatkan sejumlah tempat-tempat ikonik di Hong Kong seperti Harbour City, hingga Central Market juga terlihat ramai didatangi para pelancong asing. Berbicara mengenai pelesiran, Hong Kong diketahui memang dapat memanjakan para penggila belanja dengan mal-mal besar yang ada di sana.
Namun bagi sebagian pelancong yang ingin menikmati sisi lain Hong Kong mungkin bisa mencoba dengan duduk sambil menikmati lingkungan di Hong Kong. Mungkin hal ini terdengar sedikit aneh atau tidak asik. Tapi ternyata mendengarkan musik, sambil memandang area sekeliling di tempat kita berdiam diri bisa memberikan rasa tenang dan nyaman. Terlebih di tengah cuaca Hong Kong yang sejuk seperti saat ini.
Dimana suhu rata-rata Hong Kong terutama pada sore hari berada di sekitar 20 derajat celcius. Menikmati secangkir kopi hangat, diiringi dengan lantunan musik favorit sambil melihat sekitar atau sambil membaca buku sekitar 20 menit tentu akan menjadi alternatif unik yang bisa kamu lakukan ketika berada di sini.
Berbicara mengenai aktivitas tersebut, ada beberapa tempat nongkrong yang asyik di Hong Kong. Dimana saja? Berikut ini rangkumannya.
Avenue of Stars
Dirancang ulang oleh arsitek lanskap ternama James Corner bersama dengan desainer internasional dan lokal lainnya. Avenue of Stars di tepi pantai Tsim Sha Tsui ini bisa menjadi tempat nongkrong kamu. Kamu bisa duduk santai di sekitar area tersebut yang dilengkapi beberapa tempat duduk.Â
Jika sore menjelang, area ini juga cukup ramai dikunjungi lantaran adanya beberapa cap telapak tangan bintang kenamaan di sepanjang pagar area itu. Di sini kamu bisa duduk sambil memandang gedung-gedung tinggi di sebrang pantai Tsim Sha Tsui. Tak jauh dari lokasi ini kamu juga dapat menemukan gerai kopi Arabica yang berada tepat di depan K11 Musea Hong Kong. Sementara itu jika pada malam hari, tempat ini juga menjadi lokasi untuk menikmati Symphoni of Light, yang dilengkapi dengan iringan irama lagu.
Palace Museum
Terletak di West Kowloon Cultural District, Palace Museum di Beijing diketahui merupakan museum yang menampilkan artefak dari National Palace Museum di Forbidden City, China. Dirancang oleh arsitek terkenal Hong Kong Rocco Yim, Museum ini memadukan arsitektur tradisional Tiongkok dengan estetika kontemporer dan teknologi inovatif.
Salah satu daya tarik utama arsitektur museum ini adalah 'poros tengah vertikal', yang terinspirasi oleh poros tengah Forbidden City di China. Tiga atrium, masing-masing menghadap ke arah yang berbeda, menghubungkan lantai yang berbeda secara vertikal dan memandu pengunjung untuk bergerak ke atas. Langit-langit atrium krem dan keemasan tembus cahaya menyerupai tirai bambu atau kain kasa, interpretasi kontemporer dari genteng berlapis kaca di atas istana megah di dalam Forbidden City, China.
Setelah puas berkeliling di area ini, di bagian depan Museum terdapat sebuah tempat duduk yang menghadap langsung ke taman dan pinggir pantai dan gedung-gedung tinggi kota Hong Kong. Sensasi hembusan angin serta pemandangan rumput hijau di sekitar area tersebut bisa menjadi momen untuk sejenak melepaskan semua beban pikiran yang kamu rasakan saat ini.
West Kowloon Art Park
Taman yang terletak tak jauh dari Hong Kong Palace Museum ini juga bisa menjadi pilihan nongkrong untuk sekedar duduk sambil menikmati pemandangan sore di sini. Dengan area rerumputan hijau ini, kamu bisa berpiknik seperti beberapa orang yang datang ke sini. Beberapa dari mereka bahkan terlihat membawa makanan atau sekedar membaca buku dengan beralaskan kain.
Tidak hanya itu saja, sepanjang Februari dan Maret 2023, di area ini juga digelar festival SerendiCity. Festival ini menampilkan Borealis, sebuah rekreasi semarak Northern Lights karya seniman Swiss Dan Acher di atas Great Lawn of the Art Park, dan Petrichor karya seniman asal Berlin, Robert Seidel, yang membentuk kembali Dry Riverbed dengan lanskap digital bercahaya yang menghanyutkan para pengunjung ke dalam dunia alternatif flora hibrida digital dan kabut buatan.