Usai Pernikahan Kaesang-Erina, Kini Pura Mangkunegaran Bermandikan Cahaya
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
VIVA Travel – Pura Mangkunegaran sukses menjadi tempat penyelenggaraan acara tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Kesuksesan tersebut menyebabkan istana kadipaten di Solo itu menerima sertifikat Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) sebagai apresiasi atas penggunaan pasokan listrik yang dihasilkan dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Pasca prosesi tayaskuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, kini Pura Mangkunegaran terlihat lebih terang dan bercahaya. Di berbagai sudut bangunan istana praja itu dihiasi dengan lampu-lampu yang kian mempercantik istana Pura Mangkunegaran kala malam tiba.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X mengatakan pencahayaan sangat penting sekali karena berkaitan langsung dengan penerangan dan keamanan. Oleh sebab itu, pihaknya sangat berterima kasih karena atas dukungan PT PLN (Persero) karena saat ini Pura Mangkunegaran lebih terang dan bercahaya.
“Sebetullnya cahya menurut saya itu juga menandakan kehidupan dan ini sejalan dengan apa yang ingin kita lakukan ya. Jadi Mangkunegaran bisa lebih hidup, Mangkunegaran bisa lebih membawa kehangatan dan kenyamanan bagi masyarakat luas lah. Ini salah satu upaya dukungan dan respon yang sangat positif dari PLN,” kata dia di Solo, kemarin.
Salah satu penguasa trah Dinasti Mataram Islam termuda itu juga mengaku sangat gembira karena pura Mangkunegaran menjadi pionir transisi energi bersih dengan memanfaatkan EBT di Kota Solo dan sudah mendapatkan REC dari PLN. Langkah tersebut diambil lantaran sebagai pusat budaya, Pura Mangkunegaran harus terus berkembang.
“Berkembang itu salah satunya dengan memperhatikan isu-isu atau permasalahan yang ada di era saat ini dan tentu menjawab masalah itu. Setelah kita berbincang dengan tim dari PLN bahwa salah satu isu yang bisa kita lakukan untuk membawa dampak positif dalam lingkungan melalui REC,” ujarnya.
Menurut dia, sebagai salah satu pusat budaya harus bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Ia mengaku penerapan EBT di Praja Mangkunegaran telah dilakukan mulai saat ini yang bersumber dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
“Jadi listrik yang dialirkan ke Mangkunegaran itu sumbernya dari energi bersih jadi kenapa mencoba melakukan ini karena sebagai pusat kebudayaan harus terus berkembang,” kata dia.
Kemudian KGPAA Mangkunegara X pun mengatakan bahwa sejak dulu Pura Mangkunegara selalu mengikuti perkembangan kemajuan era modern pada zamannya. Bahkan, ia juga mengakui bahwa dulu leluhurnya pada era zaman KGPAA Mangkunegara VII juga membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tawangmangu, Karanganyar.
“Mangkunegaran itu kan dari dulu selalu menunjukkan progresivitasnya juga, pengembangan yang sesuai dengan zamannya. Misalnya dalam kelistrikan sendiri, dulu dari eyang Mangkunegara VII dengan pembangunan PLTA,” ujar dia