Sumbar Bakal Punya Kawasan Konservasi Lumba-Lumba
- Pixabay/ Paxels
VIVA Travel – Jika tak ada halangan, Provinsi Sumatera Barat bakal punya area konservasi khusus untuk satwa lumba-lumba. Tempatnya di kawasan wisata Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Adalah PT. Meta Archipelago Hotels (PT. Martel) dikabarkan yang akan ambil alih rencana pembangunan konservasi lumba-lumba di kawasan yang berjuluk Paradise from West Sumatera ini.
"Kawasan wisata Mandeh perlu dihangatkan kembali dengan menggaet pengembang. Mandeh masih menjadi under expose, under rated, perlu dihangatkan kembali. Konservasi lumba-lumba ini, bisa menjadi bahan daya tarik wisatawan, baik nasional maupun internasional,”kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Rabu 23 November 2022.
Audy mengatakan, kawasan wisata Mandeh merupakan salah satu destinasi andalan Sumatera Barat yang memiliki banyak potensi pariwisata. Mulai dari pantai, pulau-pulau, hutan mangrove, perbukitan hingga air terjun bisa ditemui di kawasan ini.
Ditambah lagi, di bawah laut Mandeh, terdapat bangkai kapal MV Boeloengan Nederland yang tenggelam pada 1942 dan yang sudah menjadi salah satu spot favorit wisata diving. Selain bangkai kapal yang sebagian sudah ditutupi terumbu karang, MV Boeloengan juga telah menjadi bagian dari habitat biota laut di Kawasan Mandeh.
“Nah, Ini kita juga bisa kenalkan lagi lewat konservasi. Kapal tenggelam di wilayah Mandeh, MV Boelongan, tempat biota laut yang jadi favoritnya orang diving. Saya harap konservasi lumba-lumba ini bisa segera terealisasi,” ujar Audy.
Menurut Audy, perlunya rebranding objek wisata andalan ini menjadi hal yang patut diutamakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Mulai dari pengembangan, juga terobosan yang perlu segera diinisiasi, mengingat besarnya potensi pariwisata yang dapat dioptimalkan di Kawasan Mandeh.
"Keindahan alam yang sudah ada ini akan semakin diperkaya dengan pembangunan atraksi yang mampu mengoptimalkan daya tarik objek Mandeh. Salah satunya, ya dengan rencana pembangunan konservasi lumba-lumba di Mandeh," ujar Audy.
Audy menjelaskan, konservasi lumba-lumba ini merupakan ide yang diusulkan oleh Dedi Sjahrir Panigoro selaku Founder PT. Martel. Menurutnya, pengembangan kawasan wisata Mandeh perlu mendapat dukungan dari pengembang guna mengoptimalkan daya tarik objek wisata.
"Konservasi tentu tidak luput dari atraksi dan edukasi sebagai nilai tambah dalam pengembangan objek wisata. Kita harapkan rencana ini segera terlealisasi,"tutup Audy