4 Tips Berkendara Aman Saat Berwisata ke Alam Terbuka

Ilustrasi berkendara.
Sumber :

VIVA TravelTips berkendara, berkunjung ke alam terbuka seperti curug, pantai, bukit, atau taman, di akhir pekan dapat menjadi pilihan kegiatan healing yang menyenangkan.

Awas Kehabisan! Simak Syarat Tiket Kereta Cepat Whoosh Diskon 25 Persen

Alam dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan dan kondisi psikologis kita, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan konsentrasi dan menjadi sarana rekreasi dari penatnya rutinitas sehari-hari. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Berkendara di Selandia Baru.

Photo :
  • Tourism New Zealand (TNZ)
Dampak Abu Vulkanik Gunung Lewatobi, Ratusan Turis Asing di Labuan Bajo Pindah ke Bali Lewat Jalur Laut

Bagi warga Jakarta, biasanya kawasan Puncak, Bogor yang berjarak sekitar 90 km dan menghabiskan waktu sekitar 2 jam berkendara dari ibu kota menjadi tempat liburan. Medan jalanan yang cukup ekstrim, berkelok-kelok, tanjakan curam, dan badan jalan yang sempit tentunya membutuhkan dukungan kendaraan yang mumpuni dan kemampuan mengemudi yang handal.

Nah, Berikut beberapa tips bagi pengendara yang ingin melakukan perjalanan destinasi alam terbuka yang dikutip dari Hankook Tire:

5 Wisata Alam Paling Hits di Bandung Cocok untuk Healing Bareng Teman

1. Membuat estimasi jarak yang akan ditempuh

Ilustrasi berkendara

Photo :

Dengan mengetahui jarak, kamu dapat mempersiapkan kebutuhan bahan bakar, kondisi ban, tool kit maupun peralatan darurat lainnya. Khusus ban, kamu membutuhkan karakteristik ban dengan desain tapak yang kasar dan lebih renggang agar lebih aman dan nyaman melewati berbagai jenis medan. Ban harus memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah atau kering. 

2. Menjaga konsentrasi

ilustrasi melatih konsentrasi

Photo :
  • U-Report

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi menjelaskan bahwa sebesar 61% penyebab kecelakaan dipicu oleh faktor manusia. Oleh sebab itu, hindari penggunaan handphone, multitasking dengan kegiatan lainnya dan rasa kantuk ketika berkendara serta pastikan untuk beristirahat dengan cukup dan hindari mengkonsumsi obat obatan yang dapat memicu badan lemas pada saat menyetir. 

3. Menentukan muatan kendaraan

Ilustrasi berkendara bersama hewan peliharaan

Photo :
  • Autoevolution

Untuk muatan kendaraan jenis MPV atau SUV, disarankan maksimal 8 orang dan sudah termasuk pengemudi, dengan bobot maksimal 3.500 kilogram. Kamu dapat melihat kombinasi kode angka dan huruf pada ban yang menandakan load index per ban mobil.

Kendaraan yang overload kerap berujung pada insiden pecah ban dan rem blong karena tekanan yang diterima oleh ban lebih besar sehingga mengakibatkan gesekan yang melebihi kapasitas ban.

4. Melakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat

Pengecekan kendaraan Shop & Drive

Pengecekan kendaraan Shop & Drive

Photo :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi juga memaparkan bahwa sebesar 9% penyebab kecelakaan dipicu karena faktor kendaraan secara teknis. Cek mesin kendaraan, kondisi air radiator hingga tekanan angin pada ban. Tekanan angin yang ideal pada ban sekitar 32 hingga 35 psi (per square inch).

Waktu pengisian angin pada ban mobil sebaiknya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin. Karena jika dilakukan pada saat ban keadaan panas, tekanan udara meningkat dan akan terjadi pemuaian yang mengakibatkan ban dapat mengempis. Periksa juga apakah ada objek atau kerikil yang melekat pada ban agar kendaraan tidak selip pada saat melakukan perjalanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya