Uniknya Bamboo Dome, Tempat Jamuan Makan Siang Para Pemimpin Delegasi G20

Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.
Sumber :
  • Tim Media G20

VIVA Travel – Usai melakukan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjamu para pemimpin negara-negara G20 dan organisasi internasional dengan santap siang yang digelar di Bamboo Dome (Rumah Bambu), Ocean Front Lawn, Hotel Apurva Kempinski, Bali, pada Selasa, 15 November 2022.

Pilkada 2024, KPU Sebut Total DPT Provinsi Bali 3.283.893 Orang

Bamboo Dome dirancang oleh seniman asal Bali bernama Rubi Roesli bersama pengrajin bambu asal desa Gianyar, Bali. Bangunan tersebut dibuat sedekat mungkin dengan tradisi masyarakat Bali. Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.

Bentuknya sendiri cukup unik dengan setengah lingkaran bak kubah berpadu warna cokelat kayu bambu. Selain itu, deretan pintu masuknya juga dibuat dengan bentuk serupa sehingga menunjukkan ornamen yang begitu menarik di mata pengunjung.

Praperadilan Ditolak, Polisi Tegaskan Pengungkapan Prostitusi Flame Spa Sesuai Prosedur

Bambu sebagai elemen dasar Bamboo Dome memiliki filosofi yang dalam, dan sifatnya lentur, elastis, dan gampang beradaptasi. Selain itu, bangunan bambu juga terkenal paling kuat terhadap guncangan gempa.

Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.

Photo :
  • Tim Media G20
Maucash and FIFGROUP Launch Program to Support Religious Harmony in Bali

Satu meja bulat besar dan 43 kursi ditata di dalam ruang makan yang luasnya 32 meter tersebut, sehingga para pemimpin dan delegasi dapat menikmati suguhan makanan khas Indonesia bersama-sama. Para pemimpin negara terlihat begitu menikmati suasana di tempat tersebut sembari mengobrol dan menikmati jamuan.

Sebelumnya diberitakan VIVA, Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara internasional KTT G20 yang diselenggarakan di bulan November 2022 ini. Menjadi tuan rumah membuat Indonesia wajib mengenalkan kuliner khas nusantara yang rupanya membuat kenikmatan di lidah para delegasi tiap negara.

Salah satu menu khas Indonesia yang hadir di KTT G20, ditampilkan dalam video singkat akun Instagram Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan bahwa deret menu Indonesia dihadirkan mulai dari siomay, dumpling, hingga asinan sebagai 'salad'.

"Dahsyatnya ada nasi nusantara. Nasi nusantara apa sih? Nasinya nasi uduk. Lauknya apa? Ayam bakar, tempe orek, ada juga pepes jamur," tutur Perry Warjiyo.

Semua delegasi yang hadir dengan lahap mengonsumsinya. Janet Yallen contohnya, dengan lahap mengonsumsi nasi nusantara. Jerome powell juga makan dengan begitu lahap berbagai makanan khas Indonesia yang disajikan. 

Presiden Jokowi di G20 Bali

Photo :
  • Twitter @jokowi

"Bagaimana reaksi delegasi G20 ketika disuguhin nasi uduk? Lahap! Buktinya, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari berbagai negara begitu menikmati kuliner asli Indonesia yg disajikan di ruang meeting 4th FMCBG yang diadakan di Washington DC," tulis keterangan video tersebut.

Ada pun, Presidensi G20 Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi bersama yang dinamai G20 Bali Leaders’ Declaration. Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan persnya, di Media Center G20 Bali, Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung.

“Kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Bali Leaders’ Declaration yang awalnya diragukan oleh banyak pihak,” ujar Presiden.

Deklarasi tersebut terdiri dari 52 paragraf. Dari sejumlah paragraf tersebut, ujar Presiden, terdapat satu paragraf yang sangat diperdebatkan, yaitu terkait pernyataan sikap terhadap Perang di Ukraina. Namun, melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.

“Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya