Kota Lama Semarang Didorong Menjadi Kota Pusaka Warisan Dunia

Kota Tua Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Teguh Sutrisno

VIVA Travel –  Kota Lama Semarang merupakan kawasan bangunan tua peninggalan Hindia Belanda yang tetap eksis hingga kini. Tak hanya sekadar bangunan kaku untuk dilihat, tapi gedung-gedung tua ratusan tahun tersebut masih tetap berfungsi sebagai perkantoran, tempat kuliner, museum, hingga gudang perniagaan.

Minister Pushes for Global Recognition of Rendang as Cultural Treasure

Pemerintah Kota Semarang saat ini sedang berupaya untuk terus mengangkat kawasan Kota Lama agar lebih mendunia. Di antaranya mendorong kawasan ini sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia sehingga  akan mendapatkan keistimewaan tertentu. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) mendukung agar Kota Lama Semarang disetujui UNESCO sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia. Dukungan tersebut akan diwujudkan dalam deklarasi di Kota Semarang. Pada kegiatan yang rencananya digelar tahun 2023 itu, perwakilan dari Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab (UEA) akan hadir. 

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang R. Wing Wiyarso Poespojoedho, mengatakan, proses pengusulan Kota Lama Semarang sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia sudah dimulai sejak 10 tahun lalu. Proses itu sempat terhenti salah satunya karena terjadi pandemi COVID-19.  

"Kita sudah berkomunikasi dengan JKPI dan UNESCO. Deklarasi nantinya oleh JKPI itu disebutnya sebagai tahapan untuk mencapai penetapan itu. Deklarasinya tentu saja dilakukan oleh jaringan kota/kabupaten Indonesia yang tergabung dalam JKPI," kata Wing di Semarang, pekan lalu.

Fadli Zon: Reog Ponorogo, Kebaya dan Kolintang Bakal Diajukan Jadi Warisan Dunia ke UNESCO

Teknis untuk memperoleh penetapan dari UNESCO, mulai dari tahapan proposal yang secara ilmiah meliputi sejarah hingga otentifikasinya.

"Kita terus melakukan koreksi dan perbaikan untuk kemudian diusulkan kembali," ujar dia..

Ia menambahkan, dari UNESCO terpantau sudah datang untuk melihat kawasan Kota Lama.

"Kita ingin segera memperoleh penetapan itu agar tidak tertinggal dengan wilayah lain, misalnya Solo yang mempunyai keraton atau juga di Bali," tuturnya.

Penulis: Teguh Sutrisno/VIVA.co.id

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya