6 Fakta Kepulauan Faroe, Lebih banyak Domba Dibanding Manusia
- U-Report
VIVA Travel – Ternyata, ada sebuah negara kepulauan lain yang terletak di benua Eropa, dan tak kalah Indah dari Indonesia. Namanya adalah Faroe Island atau Kepulauan Faroe. Lebih tepatnya, Kepulauan Faroe terletak di Denmark.
Pada 2017, Faroe Island ini menjadi destinasi wisata paling populer di negara Nordik. Kepualaun Faroe terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan udaranya yang selalu sejuk.
Selain fakta di atas, berikut 6 fakta unik lainnya tentang Kepulauan Faroe :
Asal Nama yang Unik dari Viking
Nama pulau Faroe berasal dari bahasa Norse kuno yaitu Føroyar yang berarti kepulauan domba. Nama tersebut diambil kemungkinan mengacu pada lambang nasionalnya yang berupa domba jantan. Selain itu, nama "Faroe" diberikan oleh penduduk zaman Viking pada abad ke-9.
Pernah Dipindahtangankan
Bahasa resmi Kepulauan Faroe memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Faroese.Bahasa Faroese juga digunakan di beberapa negara lainnya, seperti Islandia, Norwegia, Denmark, dan Swedia. Ada sekitar 75 ribu hingga 80 ribu orang di seluruh dunia yang berbicara bahasa Faroese.
Lebih Banyak Domba Daripada Manusia
Di Kepulauan Faroe, ada sangat banyak domba. Ada sekitar 70.000 domba yang hidup tersebar di pulau-pulau tersebut. Melansir dar World Bank, populasi manusia resmi terakhir di Kepulauan Faroe hanya 48.865. Jika dibandhingkan.
Diyakini, domba-domba tersebut sudah ada sejak sekitar abad ke-9, domba Faroe adalah jenis domba unik nan kuat yang berkeliaran sepanjang tahun di padang rumput dan pegunungan di pulau-pulau tersebut. Bahkan, para peneliti telah menemukan DNA domba di sedimen dasar danau, yang diyakini berusia lebih dari 1.500 tahun.
Bahkan, domba diabadikan jadi lambang nasional Kepulauan Faroe,disebut Veðrur, yang terdiri dari perisai biru dengan seekor domba jantan.
Populasi Wanita Kurang
Menurut Hans Pauli Strøm, seorang peneliti statistik Faroe, mengatakan bahwa populasi wanita di pulau mereka lebih sedikit dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena Kepulauan Faroe lebih menganut nilai dan prinsip kaum pria sehingga dianggap kurang cocok bagi kaum wanita. Karena itulah banyak wanita yang memilih berimigrasi ke negara lain.
Tak Memiliki Pohon Besar dan Hewan Lainnya
Jika di Pulau Faroe ditemukan pohon besar dan serangga, maka itu adalah hasil usaha menanam pohon yang dilakukan penduduk setempat. Serangga-serangga yang ada bisa jadi karena migrasi atau ikut terbawa oleh barang-barang impor.
Hal ini karena secara alami, Kepulauan Faroe tidak memiliki pohon-pohon yang besar. Musim panas yang sejuk dengan angin yang kencang menyebabkan pepohonan tidak berkembang baik di sini. Hanya ada lumut, rerumputan dan rawa yang tumbuh menghijau.
Untuk hewan pun, hanya ada burung laut seperti puffin dan eider yang dimanfaatkan daging dan bulunya oleh warga. Mengutip Forbes, Iklim lautan di Samudra Altantik Utara membuat nyamuk tidak bisa tumbuh. Sebab, nyamuk hanya bisa tumbuh dan berkembang biak di lingkungan yang panas dan lembab.
Faroe Island mengalami tiga kali masa pembekuan (suhu dingin) dalam satu tahun. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan suhu dingin di sana yang menyebabkan nyamuk dan serangga tak mampu hidup.