Mayoritas Negara Maju, 6 Negara yang Banyak Warganya Nikah Muda
- pixabay
VIVA Lifestyle – Pernikahan muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh anak-anak atau remaja yang usianya masih di bawah umur. Pernikahan dini terjadi karena adanya beberapa faktor seperti status ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan dan faktor tradisi yang sudah ada atau turun-temurun.
Namun pernikahan dini juga memiliki beberapa dampak seperti kematian bagi ibu dan sang bayi saat melahirkan, karena panggul sang ibu belum berkembang dan masih sempit dan juga bisa menyebabkan robeknya dinding rahim yang dapat menyebabkan pendarahan.
Terdapat dampak yang sudah jelas, tetapi tetap tidak dihiraukan dan masih banyak pernikahan dini yang terjadi.
Apakah negara Indonesia termasuk ke dalam negara dengan angka pernikahan dini tertinggi di dunia? Nah ini adalah beberapa negara dengan tingkat pernikahan tertinggi di dunia yang Viva lansir dari berbagai sumber.
1. Ukraina
Ukraina menjadi negara dengan tingkat pernikahan dini dengan angka tertinggi di dunia, pernikahan dini di negara Ukraina didasari oleh faktor status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah.
Meski negara ini memiliki usia minimum 18 tahun untuk menikah, tetapi negara Ukraina memiliki rencana untuk usia 16 dan 17 tahun boleh menikah dengan izin pengadilan. Alasan dibolehkan usia 16 dan 17 tahun untuk melakukan pernikahan yaitu kehamilan.
Anak yang sudah melakukan pernikahan cenderung putus sekolah, memiliki sedikit kesempatan untuk bekerja dan melakukan isolasi sosial. Pernikahan dini di Ukraina merupakan tradisi tradisional di mana pengantin laki-laki dan perempuan dianggap mengikuti “jalan yang benar.”
2. Turki
Turki menjadi negara dengan pernikahan dini tertinggi, pasalnya sebagian pernikahan dini di Turki terjadi karena paksaan dan untuk menghindari diri dari tingkat kesadaran. Namun sebaiknya di negara tersebut sudah menjadi umum dengan banyaknya wanita yang menikah pada usia 15-24 tahun.
Negara ini memiliki usia minimal 17 tahun menikah, tapi usia 16 tahun bisa menikah dengan keadaan tertentu. Orang tua di Turki menganggap pernikahan dini menguntungkan secara bagi mereka, pasalnya perempuan dipandang sebagai mulut tambahan untuk memberi makan dari mas kawin yang diberikan.
Pernikahan dini dianggap sebagai cara untuk menjaga keperawanan dan kebajikan seorang gadis.
3. Kanada
Kanada merupakan negara maju, namun pernikahan dini di negara tersebut masih ada. Usia minimum untuk menikah di negara ini yaitu 16 dan 17 tahun dengan persetujuan orang tua mereka.
Anak-anak dipaksa untuk menikah dan dibawa ke luar negeri untuk dinikahkan. Namun ada juga kasus ilegal usia 15 tahun dinikahkan dan dibawa ke Missouri untuk menikah. Anak-anak yang menikah lebih rentan secara fisik dan emosional dapat menikmati pengalaman di tangan pasangan mereka.
4. Afrika Selatan
Afrika Selatan merupakan negara yang meng-ilegalkan pernikahan dini, namun masih banyak praktik pernikahan dini yang terjadi seperti ukuthwala. Ukuthwala adalah sekelompok pria yang menculik seorang gadis atau wanita muda yang salah satunya mau menikahinya.
Kemudian pria tersebut membujuk gadis dan orang tuanya untuk dinikahi, tidak banyak dari mereka yang setuju dan bahkan banyak orang tua menginginkan anak gadisnya untuk diculik. Praktik seperti ini memiliki dampak bagi perempuan, karena bisa tertular penyakit menular seksual dan hamil.
5. Inggris Raya
Inggris Raya memiliki usia minimal menikah yaitu 18 tahun, namun berbeda dengan Skotlandia yaitu 16 tahun. Dan orang tua dapat mengizinkan anaknya untuk menikah pada usia 16 atau 17 tahun tanpa persetujuan anak.
Orang tua di negara ini membohongi anaknya dengan bilang berlibur di negara lain tapi mereka disana dinikahkan, hal seperti itu terjadi di negaranya sendiri. Menikah pada usia dini akan menimbulkan dampak kematian.
6. Amerika Serikat
Negara bebas dan berani tidak semata-mata lepas dari ank yang dipaksa untuk melakukan pernikahan dini.
Meski undang-undang melarang anak di bawah 18 tahun tidak boleh menikah, tapi ini termasuk di mana orang tua dapat mengizinkan anak berusia 16 dan 17 tahun dan para hakim mengizinkan anak yang lebih kecil untuk menikah.
Terkadang orang tua membawa anaknya ke luar negeri untuk dinikahkan sebelum anaknya memiliki visa atau berusia 12 tahun.
Demikian informasi yang dapat Viva berikan mengenai negara maju yang memiliki tingkat pernikahan di usia muda yang tinggu.