Ada yang Melarang Berhijab, 5 Negara Sekuler dengan Mayoritas Muslim

Bendera Turki.
Sumber :
  • Zimbio.com

VIVA Travel – Negara sekuler adalah negara yang memisahkan pemerintah dengan agama. Tepatnya Sekularisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.

Dapat Hidayah Setelah Menikah, Paula Verhoeven: Terima Kasih Telah Hadirkan Baim dalam Hidupku

Menjadi negara sekuler bukan berarti tidak beragama, tetapi mereka hanya ingin agar agama tidak campur tangan dalam pemerintahan. Negara di dunia ini adalah negara sekuler dan juga beberapa negara mayoritas Islam yang sekuler.

Biasanya banyak negara mayoritas Islam menjadikan agama dan pemerintahan bersatu, tetapi ternyata masih banyak negara mayoritas Islam yang menjadi sekuler. Maka dari itu VIVA mengulas tentang deretan Negara Islam yang Sekuler dihimpun dari berbagai sumber sebagai berikut.

AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

1. Turki

Bendera dan Semboyan Republik Turki

Photo :
  • U-Report
Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Sekularisme di Turki pertama kali diperkenalkan pada tahun 1928 dalam amandemen Konstitusi 1924 yang membuat Turki resmi menjadi negara sekuler yang sebelumnya membuat Islam menjadi agama negara tersebut.

Sekitar 98 persen penduduk Turki beragama Islam.Meskipun hampir semua penduduk Turki beragama Islam, mereka sangat menghargai minoritas. Dilansir oleh Geotimes.com,Turki melarang pemakaian simbol agama di tengah publik dan juga sekolah seperti Hijab. Mereka juga melarang ibadah di sekolah negeri.

2. Niger

potret kota Lagos, Nigeria

Photo :
  • Joshua Doubek/Wikimedia

Niger adalah negara yang terletak di Afrika Barat. Niger adalah negara tetangga dari Nigeria. Niger menjadi negara paling religius di dunia menurut Gallup. Meskipun begitu tercatat di sumber lain menyebutkan bahwa Niger adalah negara Sekuler dengan penduduknya sekitar 80 persen beragama Islam.

3. Tajikistan

Tiang bendera Tajikistan

Photo :
  • Atlas Obscura

Tajikistan merupakan negara sekuler dengan jaminan kebebasan beragama dalam konstitusinya. Sebagai negara sekuler, penguasa Tajikistan kerap berlaku "paranoid" terhadap Islam.

Bahkan yang cukup mengagetkan adalah mereka melarang penggunaan hijab para warganya dan juga melarang warganya untuk berjenggot padahal 96 persen penduduk Tajikistan beragama Islam.

4. Albania

Keislaman Di Albania Jaman Dulu

Photo :
  • U-Report

Albania adalah negara yang terletak di Eropa Tenggara. Islam merupakan agama terbesar di Albania. Pada 2009, sebuah studi demografi Pew Research Center menyebutkan, jumlah Muslim di Albania sebesar 79,9 persen dari populasi atau sekitar 2,5 juta jiwa.

Laporan Internasional kebebasan beragama yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS 2009, yang memuat deklarasi tentang kebebasan beragama di Albania.

Konstitusi di negara ini memberikan kebebasan beragama, dan undang-undang serta kebijakan lainnya yang telah berkontribusi secara umum pada praktik kebebasan beragama.

Pemerintah secara umum menghormati praktik kebebasan beragama. Hukum di semua tingkatan secara penuh melindungi hak ini dan terhadap penyalahgunaan, baik dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta.

Sikap pemerintah Albania sudah jelas, yaitu sekuler, tidak ada agama resmi dalam negara, semua berkedudukan sama.

5. Azerbaijan

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Azerbaijan

Photo :
  • Asia Times

Azerbaijan adalah negara yang terletak di daerah Transcaucasia atau Perbatasan Eropa–Asia. Azerbaijan adalah salah satu negara pecahan Uni Soviet. Tercatat bahwa Azerbaijan adalah negara sekuler dan juga gue sempat membaca bahwa Azerbaijan adalah negara mayoritas Islam pertama yang menjadi negara sekuler.

Azerbaijan juga adalah salah satu negara mayoritas Islam paling modern.Sekitar 97% penduduk Azerbaijan beragama Islam. Azerbaijan merupakan negara mayoritas Islam paling sekuler di dunia menurut pakar sejarah Islam, Universitas Baku, Altay Goyuhsov.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya