Bakal Jadi Pusat Ekonomi Budaya, Ini 10 Objek Wisata di Kota Tua
VIVA – Baru-baru ini Kota Tua Jakarta diketahui berpotensi untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat. Potensi tersebut akan dimaksimalkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang telah berkomitmen untuk mempercantik kawasan yang luasnya 1,3 km persegi tersebut menjadi lebih bagus lagi dari sebelumnya.Â
Pertumbuhan ekonomi masyarakat diharapkan oleh Erick Thohir dapat terdongkrak dengan adanya wajah baru dari Kota Tua. Selain itu, Kota Tua juga akan dijadikan sebagai wadah bagi para pegiat seni dan budaya di Tanah Air oleh Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.Â
Seperti yang diketahui bahwa Kota Tua merupakan salah destinasi wisata yang ada di Jakarta. Kawasan ini biasanya dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara dengan menawarkan keunikan bangunan, mulai dari museum dan yang lainnya. Berikut ini pesona yang dimiliki Kota Tua Jakarta.Â
1. Museum Fatahillah
Museum Fatahillah merupakan daya tarik utama di Kota Tua Jakarta dan menjadi ikon dari berbagai spot wisata di kawasan tersebut. Sebelumnya, Museum Fatahillah ini lebih dikenal dengan nama Museum Batavia saat zaman penjajahan VOC. Museum ini diketahui menjadi saksi bisu dari perjuangan masyarakat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Awalnya, museum ini adalah gedung balai kota yang juga digunakan sebagai ruang pengadilan. Bahkan, ada penjara bawah tanah di museum ini.
2. Taman Fatahillah
Lokasi taman Fatahillah ini tentu berada di depan bagunan Museum Fatahillah. Berbagai aktivitas bisa pengunjung lakukan di taman ini, salah satunya menikmati kawasan Kota Tua dengan menaiki sepeda ontel. Pengunjung juga bisa mengabadikan momen di Taman Fatahillah dengan berswafoto di spot-spot yang Instagramable, termasuk berfoto dengan latar bangunan Museum Fatahillah itu sendiri.Â
3. Museum BahariÂ
Museum Bahari menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Apalagi, sebagian besar wisata di kawasan ini memang didominasi dengan wisata museum. Museum Bahari sendiri terletak di seberang pelabuhan Sunda Kelapa. Pada zaman penjajahan, tempat ini dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan hasil bumi.Â
Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan laut. Berbagai kapal tradisional yang digunakan pada zaman penjajahan VOC juga bisa dilihat di Museum Bahari ini. Bahkan, koleksi berbagai biota laut hingga penyebaran ikan yang ada di lautan Indonesia juga bisa pengunung lihat.Â
4. Museum Bank IndonesiaÂ
Museum Bank Indonesia menjadi salah satu museum yang ada di kawasan Kota Tua dan juga sangat ikonik. Bangunan dari Museum Bank Indonesia ini mengusung gaya kolonial Belanda. Museum ini didirikan pada tahun 1828 di atas sisa-sisa peninggalan De Javasche Bank. Di dalam museum ini, pengunjung bisa melihat berbagai informasi tentang perkembangan industri perbankan di Indonesia, bahkan perkembangannya sebelum zaman Belanda atau Jepang datang.
5. Museum Wayang
Seperti namanya, tentu Museum Wayang ini menampilkan berbagai wayang baik yang berasal dari Indonesia maupun wayang dari negara lain seperti Thailand, Tiongkok, Kamboja dan Suriname. Pengunjung juga bisa menonton pertunjukan wayang kulit yang diadakan setiap bulan. Museum ini dibangun pada tahun 1640 yang berfungsi untuk menambah wawasan pengunjung tentang dunia pewayangan, budaya dan budaya asli dari Indonesia.Â
6. Museum Seni Rupa dan KeramikÂ
Masih soal museum yang ada di kawasan Jakarta, kali ini kita akan membahas tentang Museum Seni Rupa dan Keramik. Sama dengan Museum Wayang, museum menampilkan berbagai karya dari Indonesia dan juga berbagai karya dari luar negeri seperti Asia dan Eropa. Pengunjung dapat melihat sekitar 350 lukisan dan 1350 jenis keramik yang memiliki nilai seni tinggi. Bahkan, ada juga jenis keramik yang sangat tua yang berasal dari kerajaan Majapahit di abad ke-14. Tersedia juga toko souvenir dari karya-karya seni yang menarik.Â
7. Toko MerahÂ
Salah satu yang ikonik di kawasan Kota Tua Jakarta ada Toko Merah sebagai destinasi wisata yang juga wajib untuk dikunjungi oleh pengunjung. Lokasi dan warna bangunan yang mencolok sangat cocok sebagai spot foto yang Instagramable. Ada berbagai tempat menarik yang bisa menjadi spot foto bagus lainnya di Toko Merah ini.Â
Bangunan Toko Merah ini juga diklaim sebagai bangunan tertua di Kota Tua Jakarta, Disebut sebagai Toko Merah karena memang memiliki warna bangunan yang berwarna merah cerah dan menarik perhatian wisatawan. Arsitekturnya bergaya era kolonial dengan jendela-jendelanya yang tinggi. Toko Merah ini juga biasanya digunakan sebagai tempat pameran seni rupa, konferensi dan pertunjukan berbagai acara. Namun Toko Merah ini tidak terbuka untuk umum, tapi pengunjung tetap bisa melakukan swafoto dan menikmati kemegahan dan keunikannya dari luar.
8. Jembatan Kota IntanÂ
Selanjutnya ada Jembatan Kota Intan yang telah dibangun sejak tahun 1628 dan merupakan jembatan tertua yang ada di Indonesia. Jembatan ini dibangun pada masa pemerintahan VOC. Jembatan Kota Intan ini adalah salah satu jembatan gantung yang namanya diberi sesuai dengan letaknya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kamu bisa mengabadikan momen di jembatan ini dan berswafoto dengan spot yang unik.Â
9. Kawasan Kali BesarÂ
Ada uga kawasan Kali Besar yang dikenal sebagai saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Kawasan Kali Besar ini juga menjadi salah satu destinasi yang bisa dikunjungi saat melancong ke Kota Tua Jakarta yang tak boleh terlewatkan.Â
Sungai yang mengalir melalui pusat kota ini memiliki taman yang luas dan asri serta kawasan pejalan kaki yang nyaman. Bagi kamu yang mencari tempat menarik dan Instagramable, kawasan Kali Besar tentu sangat cocok untuk kamu datangi dan kunjungi.Â
10. Pelabuhan Sunda KelapaÂ
Terakhir ada Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai wisata yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa dulunya dipakai sebagai tempat persinggahan kapal-kapal asing dan kemudian berubah menjadi pelabuhan yang digunakan untuk kegiatan perdagangan.Â
Peran dari pelabuhan ini terbilang sangat penting karena sebagai penghubung negara Indonesia dengan negara lain. Pengunjung bisa melihat aktivitas yang dilakukan oleh kapal pinisi sebagai angkutan perdagangan di Indonesia di pelabuhan ini. Mungkin aktivitasnya memang sudah serama dulu, tapi tetap memiliki pesonanya sendiri.Â