Menuju Endemi, Wisata Halal Alami Peningkatan Peminat
- Pixabay
VIVA – Transisi kehidupan dari fase pandemi ke era new normal, membuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif kembali menggelora. Indikasinya adalah terus meningkatnya permintaan paket wisata halal baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini, berdasarkan fakta muslim traveler yang ingin plesir bersama keluarga.
Salah satu penyelenggara bisnis traveling, Cheria Holiday pun turut merasakan dampak dari menurunnya kasus COVID-19 atau virus corona di Tanah Air.
Direktur PT Cheria Holiday, Cheriatna mengatakan, ia bersyukur karena gelombang pandemi mereda. Lantaran, antrean pecinta wisata halal yang sudah membayar namun sempat tertunda dua tahun lebih akibat gelombang COVID-19, bisa kembali diberangkatkan, namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
"Alhamdulillah, angka penularan virus pandemi COVID-19 kian melandai. Optimisme wisatawan muslim untuk melancong ke destinasi halal dunia semakin tinggi. Bandara mulai ramai karena tiada lagi karantina bagi traveler. Saya yakin bisnis tur dan travel bangkit kembali menuju kejayaan melebihi sebelumnya," katanya di Tangerang Selatan, Rabu, 15 Juni 2022.
Dalam fase new normal sekarang, pihaknya bisa memberangkatan kembali tamu (rescheduling) yang tertunda akibat pandemi COVID-19. Selain itu, sejumlah paket wisata halal mulai diserbu.
"Beberapa destinasi populer dunia para wisatawan muslim Indonesia sudah membuka border. Bahkan kami terus kebanjiran custom paket wisata halal ke benua Eropa, Asia, Amerika, Afrika, dan Australia. Semoga kami bisa memandu traveler yang ingin berwisata dengan aman dan nyaman," ujarnya.
Lanjutnya, dalam menikmati wisata halal dunia di era new normal, sesuai anjuran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pihaknya pun memberikan pilihan layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan salat. Kedua, Good to Have, toilet yang ramah buat muslim traveler. Ketiga, Nice to Have, fasilitas rekreasi yang ramah buat keluarga muslim.
"Bagi wisatawan muslim yang ingin keliling dunia sekarang tak perlu khawatir. Untuk menu makanan, sudah banyak restoran halal di negara yang umat muslimnya minoritas. Begitu juga dengan masjid atau tempat salat. Ada aplikasi Halal Traveler yang bisa diunduh untuk memudahkan pencarian masjid dan penginapan berstandar halal di negara manapun," ungkapnya.