Gunung Andong, Rutenya Pendek Tapi Panorama Super Eksotis
- VIVA.co.id/Teguh Sutrisno
VIVA – Mendaki gunung menjadi salah satu tren wisata petualangan yang disukai oleh anak-anak muda. Tantangan dan keindahan panorama alamnya benar-benar menjadi magnet untuk menikmati perjalanan dan menggapai puncaknya.
Di Jawa Tengah terdapat gunung-gunung yang menjadi tujuan pendakian. Dari gunung yang memiliki ketinggian di atas 3.000 meter dari permukaan laut maupun gunung-gunung kecil yang cocok bagi pemula.
Ada satu gunung yang selama ini menjadi favorit terutama para petualang muda, yaitu Gunung Andong di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Meski tak begitu tinggi namun Gunung Andong punya fans banyak. Itu karena panorama alamnya memukau dan rutenya yang menantang tapi cukup bersahabat.
Bagi pendaki pemula maupun wisatawan yang gemar petualangan, gunung ini sangat cocok karena memiliki ketinggian 1.726 meter dari permukaan laut. Hanya butuh waktu dua hingga tiga jam untuk menjejakkan kaki di puncaknya.
Gunung Andong berada di wilayah Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini berdampingan dengan Gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu. Untuk menuju ke sini bisa melalui Salatiga maupun Magelang.
Kalau dari Salatiga perjalanan darat melalui jalur wisata Kopeng, lalu menuju Pasar Ngablak Magelang dan belok ke kanan menuju base camp pendakian. Kalau dari magelang bisa lewat jalur Tegalrejo menuju arah Ngablak lalu belok kiri ke base camp pendakian.
Start awal ada di Dusun Sawit, Desa Girirejo. Di sini ada posko atau base camp untuk beristirahat dan menyusun rencana pendakian. Ada baiknya jalan- jalan menikmati dulu keindahan desa, setelah itu baru melakukan pendakian.
Warga di lereng Gunung Andong sebagian besar adalah petani. Tanah subur dan iklimnya yang dingin membuat desa-desa di sini menjadi salah satu penghasil sayuran besar  hasilnya dipasok ke Magelang, Salatiga, Boyolali, dan Semarang.
Standar pendakian
Mendaki Gunung Andong memang tidak seberat mendaki gunung dengan ketinggian di atas 3.000 mdpl. Tapi harus tetap menerapkan standar pendakian. Seperti memakai sepatu, membawa perbekalan makanan dan minuman, jas hujan, obat-obatan darurat, jaket, dan lain-lain. Khusus bagi yang mau menginap juga harus membawa dome tent dan alat masak.
Awal perjalanan jalurnya melewati ladang penduduk menuju ke gapura pendakian. Dari sini Gunung Andong terlihat jelas menjulang. Setelah memasuki gapura pendakian yang menjadi batas perkebunan dan hutan pinus, jalur berganti tanah padat yang sudah biasa dilalui penduduk. Jalur tidak terjal tapi terus menanjak hingga sampai di pos 1.
Perjalanan dari base cam ke pos 1 memakan waktu satu jam. Di sini terdapat sumber air bersih yang cocok untuk menambah bekal air minum. Juga terdapat tempat yang agak landai untuk mengumpulkan tenaga menuju perjalanan selanjutnya.
Tak jauh dari pos 1 ada pos 2. Panorama alam di sini sangat indah, pendaki bisa melihat hamparan ladang  dan desa-desa yang tadi sudah dilewati.
Selepas dari pos 2 jalur mulai berkelok-kelok menanjak dengan vegetasi hutan pinus yang mulai terbuka. Di tengah jalur akan melewati sumber air yang membasahi trek pendakian.
Setelah itu trek kembali berkelok memutari punggungan bukit. Pendaki akan bertemu pertigaan. Kalau ke kiri menuju sebuah makam seorang tokoh agama Desa Girirejo. Kalau belok ke kiri menuju ke puncak Gunung Andong.
Butuh waktu sepuluh menit saja dari pertigaan menuju salah satu puncak Gunung Andong, yaitu Puncak Jiwa. Ada dataran di puncak ini yang biasanya menjadi lokasi berkemah bagi pendaki yang bermalam di puncak gunung.
Dari Puncak Jiwa menuju Puncak Andong tidak terpaut jauh. pemadangan di sini super. Lembah yang luas dan dalam serta kabut tebal yang berarak melintasi lembah dan jalur pendakian. Kalau cuaca lagi cerah, dari sini bisa melihat beberapa gunung yang ada di sekitar Gunung Andong.
Ada jalur favorit diantara dua bukit. Namanya jemabatan setan ini berupa jalan setapak yang di kanan kirinya ada jurang lebar. Ketika kabut melintas, pendaki seakan melayang di tengah awan.
Dengan bentuk puncaknya menyerupai punuk sapi, Gunung Andong menawarkan pesona alam yang luar biasa. Perjalanan turun tak seberat pendakian, tapi karena tenaga sudah terkuras sebaiknya tetap hati-hati.
Tips bagi pendaki yang ingin menikmati sunrise, start sebaiknya pada sore hari lalu menginap di dekat puncak. Atau bisa juga start jam 3 pagi sekali jika tidak menginap.
Untuk yang ingin menikmati sunset, star saja antara jam 12.00 sampai jam 14.00. Sekitar jam 16.00 sudah sampai puncak dan menikmati sunset.
Omong-omong, berapa duit nih ongkos untuk bisa naik Gunung Andong?Â
Yuk kita hitung. Start Semarang ya.
Kalau naik motor cukup isi bensin 4 liter saja. 30ribuan sudah bisa berbonceng. Jadinya per orang 15 ribu.Â
Kalau naik mobil yang hitung aja. Makin banyak penumpang makin murahÂ
Karcis masuk kawasan pendakian 10 ribu rupiah kalau harganya belum naik. Tuh murah kan?Â
Total 25 ribu. Kalau masalah makan dan lain-lain bisa ukur sendiri lah.Â
Penulis: Teguh Joko Sutrisno/Semarang