Selain Menikmati Pantai, Ini 5 Kegiatan Seru di Wakatobi
- direktoripariwisata.id
VIVA – Wakatobi merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Sulawesi Tenggara. Nama Wakatobi sendiri merupakan akronim dari empat pulau yang ada di tenggara Sulawesi yakni Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Daerah ini terkenal dengan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi yang berisi keanekaragaman hayati laut. Dengan hadirnya taman nasional yang berada di laut, tak heran banyak pantai di sini yang memiliki air biru dan pemandangan indah.
Wakatobi menjadi salah satu destinasi impian untuk para wisatawan yang gemar diving dan snorkeling. Bahkan mendiang Jacques Cousteau, seorang oseanografer dari Prancis mengklaim bahwa Wakatobi adalah salah satu situs menyelam terbaik di dunia.
Namun masih banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Wakatobi selain wisata bahari. Mulai dari mengunjungi tempat tinggal suku asli Sulawesi hingga menyaksikan tarian tradisional. Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, ini 5 kegiatan seru yang bisa dicoba ketika berkunjung ke Wakatobi.
Mengunjungi tempat tinggal Suku Bajo
Suku Bajo menempati rumah panggung terapung di Desa Mola, Pulau Wangi-wangi. Penduduk desa ini dianggap unik karena mempercayai bahwa mereka adalah keturunan langsung dari laut. Mereka juga mempunyai kemampuan hebat seperti berjalan di dasar laut dan menyelam hingga 50 meter tanpa peralatan selam.
Ketika mengunjungi Desa Mola dengan bantuan pemandu lokal, turis bisa melihat tempat tinggal Suku Bajo dan merasakan langsung cara hidup mereka.
Menikmati pemandangan Puncak Tomia
Ingin menyaksikan sunrise atau indahnya langit malam penuh bintang? Kamu dapat mengunjungi Puncak Tomia, sebuah bukit yang dicapai kurang lebih 30 menit dari Usuku, ibu kota Tomia Timur.
Luasnya hamparan padang rumput sangat cocok untuk memandang sunrise, sunset, atau langit malam yang dipenuhi oleh bintang bercahaya.
Mengenang sejarah di Benteng Palahidu
Benteng ini yang berlokasi di Desa Palahidu, Kecamatan Binongko dulu dibangun untuk menghadapi serangan Buton pada tahun 1300. Konstruksi benteng terbuat dari batu yang berbentuk segi empat. Masyarakat setempat masih sering mengunjungi benteng ini sebab terdapat makam tua yang dianggap keramat.
Menikmati kuliner khas Wakatobi
Wakatobi memiliki makanan khas yang patut dicoba seperti kasuami, parende, dan luluta. Kasuami adalah makanan yang berasal dari parutan singkong dan dibentuk menjadi tumpeng. Biasanya kasuami dihidangkan bersama bawang goreng, ikan bakar, dan cabai colo-colo.
Kemudian parende merupakan sup ikan laut yang dimasak dengan tumis bawang bombay, sereh, kunyit, dan cabai. Sementara luluta terbuat dari ketan yang dibakar dan dibungkus menggunakan daun pisang.
Menyaksikan tarian tradisional
Kalau datang ke Wakatobi saat ada perayaan lokal, kamu mungkin bisa menyaksikan tarian dari Wakatobi yakni Tari Lariangi. Tarian ini dibawakan oleh para gadis, berisi nasihat dan cerita yang dinyanyikan dalam bahasa tradisional Kaledupa.
Tari Lariangi awalnya dilakukan di istana kerajaan untuk menyambut tamu, tapi kini dilakukan oleh penduduk setempat ketika ada acara khusus.