6 Kota dengan Tingkat Stres Tertinggi di Dunia, Jakarta Masuk No 6
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Kota dengan tingkat stres tertinggi ada di dunia ini. Sebuah survei oleh CBD dan departemen kesehatan, Eden's Gate telah mengungkapkan kota-kota paling stres di dunia. Studi ini menganalisis rangkaian metrik termasuk waktu perjalanan rata-rata, biaya hidup, kecepatan internet, jam kerja, dan volume pencarian untuk pengurangan stres dan untuk mengetahui kota mana yang menjalani kehidupan paling stres.
Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian, Panama terungkap merupakan salah kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia. Sementara Santiago, muncul sebagai kota dengan tingkat stres terendah meskipun memiliki biaya hidup tertinggi yang berada di kawasan New York. Studi ini juga mengungkapkan bahwa New Delhi memiliki biaya hidup terendah dengan Mumbai yang memiliki jam kerja tahunan tertinggi.
Panama telah menjadi kota yang paling menegangkan untuk ditinggali. Dengan waktu perjalanan tertinggi dua jam setiap hari dibandingkan dengan Nairobi dan Hanoi yang memiliki waktu perjalanan terendah hanya 30 menit.
Berikut beberapa kota dengan stres tertinggi di dunia, seperti dikutip dari Channel Youtube Data Fakta, sebagai berikut:
1. Mumbai - India
Kaum miskin di kota Mumbai sangat sulit untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, dalam penjelasan yang dilakukan oleh YUVA yang merupakan organisasi Nirlaba mengungkap hanya sekitar 45 persen dari 14000 ribu di sekitar wilayah metropolitan Mumbai yang tidak memiliki akses tersebut selama Lockdown.
Selain itu juga seperti dikutip dari India Time, penggusuran juga menjadi sebuah ancaman bagi tunawisma dan para penyewa yang tidak mampu untuk membayar selama terjadinya Lockdown pada september 2020 kemarin.
2. Lagos - Nigeria
Pada dasarnya Lagos merupakan salah satu pusat ekonomi di Nigeria dan banyak orang-orang yang berdatangan ke kota itu untuk mendapatkan peluang untuk mencari nafkah. Alhasil pertumbuhan yang cepat menciptakan tantangan-tantangan lingkungan, tidak hanya persoalan macet, rumah bagi lebih dari 24 juta itu seringkali terendam banjir. Selain itu tumpukan sampah sampai menggunung karena sistem limbah 6000 sampai 10 ribu ton sampah perhari tidak berfungsi dengan baik. Kemudian hujan mengubah jalan-jalan menjadi berlumpur hingga tidak ada air bersih atau pun aliran listrik.
3. Manila - Filipina
Sebagai kawasan Ibu Kota, Manila merupakan kota metropolitan seperti pada umumnya. Kota ini telah memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat sejak kehancurannya pada Perang Dunia II dan hasilnya Manila menjadi kota yang tertata seperti perkotaan pada umumnya.
Manila juga merupakan salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk, jumlah penduduknya hampir 13 juta jiwa, oleh karena itu suasana kota Manila sangat rentan dengan masalah polusi dan kemacetan lalu lintas.
4. New Delhi - India
New Delhi dikenal memiliki kualitas udara yang sangat buruk, kota ini masuk dalam kota tercemar dengan polusi udara paling buruk pada tahun 2018 oleh dua kelompok organisasi pemantau lingkungan yaitu Greenpeace dan IQAIR Visual yang berbasis di Swiss. Faktanya organisasi kesehatan dunia yaitu WHO sudah menempatkan kualitas udara yang baik, akan tetapi New Delhi di bawah rata-rata yang sudah ditetapkan oleh WHO.
Bayangkan, orang-orang yang berada di New Delhi hidup dengan ancaman kesehatan yang sangat buruk. Maka dari itu sangat aneh jika New Delhi tidak masuk dalam daftar ini.
5. Baghdad - Irak
Masuknya daftar kota yang memiliki tingkat stres di dunia memiliki 15 faktor di antaranya, kesehatan, tingkat pengangguran, cuaca, kesetaraan gender dan akses kesehatan. Kenapa Baghdad masuk dalam daftar ini?
Sebagaimana yang kita ketahui, ibu kota Irak ini sangat rentan dengan serangan teror, seperti yang diungkapkan oleh Verisk Maplecroft yang merupakan sebuah organisasi Manajemen Resiko mengungkapkan Banghdad merupakan tempat yang paling berisiko mendapatkan serangan teroris dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2014. Selama waktu itu tercatat 380 kali serangan teror dan menewaskan 1.141 orang dan 3.640 orang mengalami luka-luka.
6. Jakarta - Indonesia
Jakarta masuk dalam daftar ke 92 sebagai kota dengan tekanan hidup tinggi yang dirasakan oleh penghuninya. Bisa dipastikan masalah banjir macet dan polusi, kriminalitas dan pandemi corona hingga sampai ancaman kota tenggelam menjadi sejumlah faktor yang menyebabkan jakarta dengan tingkat stres tinggi.
Jakarta pernah masuk dalam peringkat keempat dalam daftar kota paling macet di dunia berdasarkan Traffic Index pada tahun 2017. Dengan tingkat kemacetan yang dimiliki oleh Jakarta hingga 61 persen.
Sementara Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 menyebut terjadi 34.655 kejahatan yang ditangani oleh Polda Metro Jaya, angka kejahatan ini merupakan paling tinggi di Polda yang ada di Indonesia.