Wisata Religi, 6 Masjid Kuno di Indonesia
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Masjid kuno di Indonesia tersebar diberbagai wilayah. Sebagai negara dengan mayoritas beragama Muslim, sejarah yang ditorehkan saat penyebaran ajaran agama Islam sangat lah panjang. Perjalanan tersebut dapat dilihat dari masjid-masjid kuno yang di Indonesia.
Usianya yang tua membuat masjid-masjid dibawah ini menjadi saksi bisu yang menyaksikan bagaimana penyebaran agama Islam di Indonesia. Tak hanya itu, masjid kuno di Indonesia ini juga menyimpan jejak sejarah yang berarti. Simak di bawah ini tujuh masjid kuno di Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Masjid Wapauwe, Maluku
Masjid Wapauwe masuk ke dalam masjid kuno di Indonesia. Berlokasi di Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Masjid Wapauwe merupakan masjid paling tua di Indonesia bagian timur yang dibangun pada tahun 1414. Masjid ini terlihat sederhana, terbuat dari gaba-gaba atau pelepah dan beratapkan rumbia. Selain itu, dari segi ukuranpun hanya 10x10 meter.Â
Keberadaan masjid Wapauwe ini menjadi saksi sejarah persebaran ajaran agama Islam di kepulauan Maluku. Imam Muhammad Arikulapessy merupakan imam pertama di masjid ini. Selain usinya, masjid ini konon ada Mushaf Alquran tertua di Indonesia.Â
2. Masjid Saka Tunggal, Jawa Tengah
Masjid kuno di Indonesia yang selanjutnya adalah masjid Saka Tunggal. Terletak di Desa Cikakak, Wangon, Banyumas, Jawa Tengah. Jika kamu dari Purwokerto sekitar 30 kilometer untuk sampai ke masjid Saka Tunggal. Masjid ini dibangun pada tahun 1288 yang terukir pada Pilar Utama (Guru Saka) masjid. Bahkan, proses pembangunan masjid Saka Tunggal tertulis dalam buku karangan Kyai Mustolih yang sebagai pendiri masjid ini.
Nama Saka Tunggal memiliki arti karena masjidini ditengahnya ada satu ting (saka tunggal) sebagai maksud gamabaran bahwa Allah itu satu. Pada tanggal 27 rajab akan diadakan ziarah di masjid dan membersihkan makam Kyai Jaro Mustolih.
3. Masjid Tuo Kayu Jao, Sumatera Barat
Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao atau masjid Tuo Kayu Jao ini termasuk ke dalam masjid kuno di Indonesia. Terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupateng Solok, Sumatera Barat.Â
Masjid ini memang sudah ada sejak lama, bahkan menurut berbagai sumber peletakan batu pertama ada di abad ke-17. Sekitar pada tahun 1599 masjid ini dibangun. Bangunan masjid ini khas Minangkabau. Memiliki tatanan atap sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk. Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Namun, keasliannya tetap dijaga, hanya saja renovasi terakhir kali mengubah warna cat masjid ini yang sebelumnya adalah putih menjadi cokelat kehitaman.Â
4. Masjid Ampel, Jawa Timur
Masjid Kuno di Indonesia yang keempat adalah Masjid Ampel. Sebuah masjid kuno yang berlokasi di Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah salah satu dari Wali Songo, yaitu Sunan Ampel. Kompleks makam dari Sunan Ampel tidak jauh dari masjid ini.
Masjid Ampel merupakan salah satu destinasi religi yang wajib dikunjungi di Surabaya. Masjid dengan ukuran sekitar 120x180meter ini sudah berdiri sejak tahun 1421. Di samping kiri halaman masjid Ampel ada sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur bertuah.
5. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid kuno di Indonesia. Pendirinya ialah Raden Patah, seorang raja pertama dari Kesultanan Demak pada abad ke-15 Masehi. Raden Patah dibantu dengan Wali Songo mendirikan masjid ini. Masjid ini bahkan dipercaya pernah menjadi tempat berkumpulnya para Wali Songo dalam misi penyebaran agama Islam.Â
Terletak di Desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini memiliki bangunan induk dan serambi. Bangunan induk terdapat empat tiang utama dengan sebutan Saka Guru. Tiang itu konon terbuat dari serpihan kayu maka dinamai Saka Tatal. Atapnya berbentuk limas dengan delapan tiang yang menopangnya yang disebut Saka Majapahit.Â
Dalam kompleks masjid Agung Demak terdapat makam raja-raja Kesultanan Demak serta para abdinya.
6. Masjid Tua Palopo, Sulawesi Selatan
Masjid kuno di Indonesia keenam adalah Masjid Tua Palopo. Masjid ini terletak di Jalan Andi Djemma No.88, Batupasi, Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Luwu dan didirikan oleh Raja Luwu bernama Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe.Â
Didirikan pada tahun 1604 masehi dengan luas 15 meter persegi. Nama Tua diberikan karena usianya yang sudah tua, sedangkan Palopo diambil dari bahasa Bugis dan Luwu yang mempunyai dua arti, yaitu pertama, makanan dari campuran nasi ketan dan air gula, serta yang kedua dari relasi dalam proses pembanungan masjid ini.Â
Untuk menuju ke masjid Tua Palopo jika dari Kota Makassar berjarak 390 kilometer untuk sampai di masjid ini. Kamu bisa menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum dan bus. Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke masjid Tua Palopo. Sebagian masyarakat percaya kalau datang ke Kota Palopo, belum resmi jika belum menyentuh tiang utama Masjid Tua Palopo. Tiang tersebut terbuat dari pohon Cinaduri, ditambahkan dengan dinding tembok yang menggunakan campuran putih telur.Â
7. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Masjid yang terakhir ini juga masuk ke dalam masjid kuno di Indonesia. Masjid Baiturrahman berada di Jalan Moh. Jam No.1, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh. Masjid ini adalah simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman selamat dari bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004.Â
Dari berbagai sumber menuliskan, bahwa Masjid Raya Baiturrahman aslinya dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultam Iskandar Muda. Bahkan, ada pula yang mengatakan masjid ini dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh SUltan Alaidin Mahmudsyah.Â
Itulah sederet masjid kuno di Indonesia. Tujuh masjid di atas merupakan beberapa dari masjid-masjid kuno lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Kamu dapat mengunjungi masjid-masjid di atas sebagai wisata religi. Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan, terlebih tempat ini adalah tempat suci untuk beribadah. Jaga ketertiban selama berkunjung ke manapun.Â