Selain Raja Ampat, Ini 7 Fakta Papua yang Menarik untuk Diketahui

Dermaga Piaynemo Island, Kabupaten Raja Ampat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir

VIVA – Seperti yang sudah diketahui, Papua merupakan pulau paling timur di Indonesia. Pulau ini terkenal kaya akan sumber daya alam seperti mineral, gas, serta minyak.

Deretan Fakta Menarik Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina, Skuad Garuda Punya Peluang Menang

Tak hanya itu, Papua juga mempunyai Kepulauan Raja Ampat. Kepulauan ini populer di kalangan para pelancong lokal maupun mancanegara karena keindahan bawah lautnya. Bahkan menurut beberapa penyelam Raja Ampat adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. 

Desa Wisata Arborek, Raja Ampat.

Photo :
  • U-Report
Deretan Fakta-fakta Kasus Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Sudah Tetapkan 17 Orang Tersangka

Rupanya selain dikenal dengan kekayaan alam dan Raja Ampat, Papua masih memiliki sederet hal yang unik untuk ditelusuri. Dikutip oleh VIVA dari berbagai sumber, berikut 7 fakta menarik dari Papua. 

  1. Satu-satunya daerah bersalju di Indonesia

Deretan Fakta Terbaru Kasus Dokter Kecantikan Abal-Abal Ria Beauty, Polisi yang Menanganinya Dimutasi

Di puncak Gunung Jayawijaya terdapat daerah yang bersalju. Fenomena ini disebabkan oleh ketinggian puncak yang tergolong tinggi yakni hingga 4.884 mdpl. Ketinggian puncak membuat suhu di sana sangat dingin. Bahkan setiap ketinggian 100 meter temperatur akan turun 1 derajat.

  1. Terdapat 268 bahasa daerah 

Ilustrasi masyarakat Papua.

Photo :
  • U-Report

Alasan banyaknya bahasa daerah di Papua antara lain yaitu adanya kolonialisme, interaksi dengan suku lain di sekitar dan sesama orang Papua, seta kegiatan non-ilmiah lainnya. Bahasa daerah yang terdapat di Papua antara lain Bahasa Abinomn, Bahasa Asmat, Bahasa Baham, Bahasa Citak, Bahasa Dani, dan Bahasa Mekwei.

  1. Tas tradisional diakui oleh UNESCO

Ilustrasi/Perempuan Papua dan Tas Noken

Photo :
  • VIVA.co.id/bayumaitra.net

Papua memiliki tas tradisional yang bernama Noken. Tas ini terbuat dari serat kulit kayu dan dibuat dengan sistem tenun atau rajut. Uniknya, Noken dibawa dengan kepala, bukan dijinjing atau disampirkan di bahu seperti tas pada umumnya. Karena keunikannya ini Noken dijadikan salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO pada 4 Desember 2012.

  1. Gua dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter

ilustrasi gua

Photo :
  • Pixabay

Gua yang berlokasi di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari ini ditemukan oleh tim ekspedisi dari Prancis. Kedalaman gua tersebut diperkirakan mencapai 2.000 meter.

  1. Budaya tato suku Sentani, Moi, dan Waropen

Masyarakat ketiga suku ini sudah mengenal tato sejak masa prasejarah atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Budaya tato dibawa oleh orang Austronesia dan Asia yang pindah ke Papua Barat. 

Bahan pembuat tato terdiri dari arang hasil pembakaran kayu dicampur dengan getah pohon lalu duri sagu atau tulang ikan dicelup ke dalam campuran tersebut. 

Pembuatan tato di ketiga suku ini bertujuan untuk memperindah diri (hiasan tubuh), menunjukkan kejantanan, sebagai simbol kekuasaan, atau status sosial seseorang.

  1. Berkumpulnya hewan endemik 

Ilustrasi Burung langka Cendrawasih asal Papua

Photo :
  • VIVA.co.id/www.lookup.co.id

Seekor hewan dapat disebut endemik jika ia tidak ditemukan di daerah lain. Papua adalah salah satu tempat asal berbagai hewan endemik. Hewan-hewan ini yakni burung cendrawasih, burung beo sayap hitam, hiu karpet berbintik, kanguru pohon mantel emas, serta burung kasuari.

  1. Makanan pokok berupa sagu

Papeda dengan ikan kuah kuning.

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian

Tidak seperti di daerah Indonesia pada umumnya dengan nasi sebagai makanan pokok, sehari-hari masyarakat Papua mengonsumsi sagu. Salah satu olahan dari sagu yang terkenal adalah papeda. 

Bentuk papeda berupa bubur sagu bertekstur lengket yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dilengkapi kuah berbumbu kunyit. 

Selain papeda, olahan sagu yang biasa dimakan di Papua yakni sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya