Turis Berdatangan ke Bali, Seni Barong Hidup Lagi
- VIVA/Ni Putu Putri Muliantari
VIVA – Seniman lokal Bali kini dapat bernapas lebih lega sejak kembali pulihnya pariwisata. Meski tak sepenuhnya normal, turis mancanegara kini mulai menginjakkan kaki lagi di Pulau Dewata.
Kedatangan sekitar 2.000 turis dalam sehari turut membawa kebahagiaan bagi penggarap seni lokal seperti tari dan tabuh tradisional. Salah satunya seniman di The Barong and Keris Dance yang terletak di Kesiman, Denpasar Timur, Bali.
Sekaa Barong yang sejak tahun 1990 melakukan pentas di hadapan wisatawan ini sempat vakum selama dua tahun lantaran pandemi.
Selama itu pula sekitar 60 orang yang terlibat di dalamnya kehilangan pekerjaan, belum termasuk agen pemandu yang biasanya mengantar wisatawan ke lokasi.
Tempat pertunjukan seni yang terletak di Jalan Waribang ini kembali dibuka sejak Minggu, 1 Mei 2022 lalu.
Pemilik sanggar, Ida Bagus Raka Pudjana yang ditemui pada Selasa, 10 Mei 2022 mengatakan, saat pertama kali dibuka pekan lalu, belum banyak wisatawan yang hadir. Ia mengakui bahwa minat wisatawan internasional atau yang kerap disebut bule lebih tinggi daripada wisatawan domestik.
Libur Lebaran tak terasa begitu menyibukkan pagi para seniman lokal di sana. Namun, sejak kembali dibukanya pementasan barong ini cukup membuat gembira hati pekerja di dalamnya.
Salah satunya Nyoman Ariasa (54). Kepala bagian tabuh (gamelan Bali) ini mengaku sangat bahagia ketika mengetahui Sekaa Barong akan kembali pentas.
Selama dua tahun, Nyoman dan rekan-rekannya yang lain harus menganggur, sehingga ini menjadi kesempatan untuk bangkit meskipun wisatawan yang datang tak sebanyak dahulu.
"Saya di sini dari awal, kami berharap pariwisata normal. Semoga lebih membaik agar kita makin semangat untuk bekerja," ujarnya kepada wartawan.
Pertunjukkan yang tayang setiap hari di pukul 9.30 - 10.30 WITA ini dihargai dengan tiket Rp150 ribu per orang. Tak ada perbedaan untuk wisawatan domestik maupun internasional.
Salah satu yang turut kecipratan rezeki ini adalah pemandu yang mengantarkan wisatawan internasional. Made Murawan (46) namanya, guide asal Kota Denpasar ini selama dua tahun harus banting setir menjadi pedagang roti hingga ojek online.
"Tentu sangat antusias, senang terutama pas awal saya kembali dapat mengantar tamu itu rasanya hidup saya mulai normal," ujarnya bersemangat ketika tak lagi harus berjualan dan menjadi ojol.
Meskipun Made dan sejumlah pemandu lainnya lebih sering mengantarkan wisatawan mancanegara, tamu domestik juga tak kalah hadir dalam pertunjukkan kesenian khas Bali ini.
Dafa (20) bersama ayah dan ibunya sengaja datang ke kawasan Kesiman untuk menyaksikan barong disisa libur Lebaran keluarganya. Rombongan asal Jakarta ini mengatakan tujuannya menyaksikan pementasan ini adalah untuk mengenal kultur Bali.
Dari drama yang diperagakan para seniman, Dafa mengaku menjadi lebih paham alur cerita yang ingin disampaikan.