7 Pesona Menarik Taman Nasional Baluran, Afrikanya Indonesia?
- U-Report
VIVA – Taman Nasional Baluran yang berada di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur kerap dijuluki sebagai Africa Van Java, karena bentang alam terutama savanya yang sama seperti hutan di Afrika. Lokasi yang sangat eksotis tersebut saat ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Tanah Air. Selain menjadi tujuan wisata, Taman Nasional Baluran ini juga termasuk ke dalam kawasan pelestarian alam untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan menunjang budidaya.
Baluran sendiri merupakan taman nasional tertua yang ada di Indonesia. Ini terdiri atas beberapa tipe vegetasi atau kontur wilayah. Mulai dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan rawa, dan hutan pegunungan. Akan tetapi, tipe vegetasi savana lah yang mendominasi area taman nasional yang satu ini dengan total 40 persen dari luas lahan. Nah, berikut adalah ulasan tentang daya tarik Taman Nasional Baluran yang disadur dari berbagai sumber.
Luas Taman Nasional Baluran
Menurut SK. Menteri Kehutanan, Taman Nasional Baluran ini luasnya mencapai 25.000 hektare dengan 10.000 hektarenya adalah padang savana. Taman nasional yang satu ini juga berada di dua kabupaten, yaitu Situbondo dan Banyuwangi. Selain dihuni oleh satwa liar, taman ini juga menyimpan hutan mangrove terbesar di Asia. Karena itu, Taman Nasional Baluran menjadi habitat untuk berbagai spesies tumbuhan dan satwa endemik Pulau Jawa.
Flora dan Fauna
Diperkirakan taman nasional ini memiliki sekira 444 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam 87 familia dengan 24 jenis tumbuhan eksotis, 265 tumbuhan penghasil obat, dan 37 jenis tumbuhan hidup dalam ekosistem mangrove. Sementara itu, untuk faunanya sendiri, terdiri atas ordo mamalia 28 jenis, burung 196 jenis, ikan dan reptilia.
Dari jenis-jenis tersebut, diketahui ada 47 jenis satwa yang sudah dilindungi oleh undang-undang yang terdiri atas 5 jenis insektivora, 5 jenis karnivora, 4 jenis herbivora, 32 jenis burung, dan 1 jenis reptilia. Mamalia besar yang jadi maskor dan ikon dari Taman Nasional Baluran ini adalah banteng.
Taman nasional ini juga memiliki jenis flora atau tumbuhan asli yang khas dan bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca kering sekalipun. Dengan rincian tumbuhan yang terdiri atas Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), Mimba (Azadirachta indica), dan Pilang (Acacia leucophloea).
Sementara untuk fauna atau satwa yang ada di taman nasional ini adalah Banteng (Bos javanicus javanicus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), Kijang (Muntiacus muntjak muntjak), Rusa (Cervus timorensis russa), Macan tutul (Panthera pardus melas), Kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan Kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Sedangkan untuk burung yang terdapat di Taman Nasional Baluran termasuk burung langka yang terdiri atas Layang-layang api (Hirundo rustica), Tuwuk asia (Eudynamys scolopacea), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan merah (Gallus gallus), Kangkareng (Anthracoceros convecus), Burung rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Zona di Taman Nasional Baluran
Taman nasional ini adalah tempat atau lokasi keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Dengan luas wilayah yang sangat besar tersebut, taman nasional ini terbagi ke dalam beberapa zona wilayah atau konservasi. Kawasan yang diperkirakan mencapai luas 25.000 hektare ini terbagi ke dalam beberapa zona wilayah sebagai berikut:
- Zona Inti 6.920 hektare (27,68%). Zona ini dipakai untuk tempat perlindungan habitat satwa seperti ikon taman nasional ini yaitu banteng. Ada pula satwa yang dilindungi seperti rusa timor, kijang, macan tutul, dan lain sebagainya. Zona ini berfungsi untuk perlindungan flora langka seperti marelang, bayur, kemiri, mimba, dan aren.
- Zona Rima dengan luas 12.604 hektare (50.42%) yang jadi lokasi untuk melihat semua spesies hewan dan tumbuhan serta untuk kegiatan penelitian atau konservasi.
- Zona Pemanfaatan dengan luas 1.856 hektare (7,43%)
- Zona Tradisional dengan luas 1.340 hektare (5,36)
- Zona Perlindungan Bahari dengan luas 1,174 hektare (4,70)
- Zona Khusus dengan luas 738 hektare (2,5%)
- Zona Rehabilitasi dengan luas 365 hektare (1,46%)
Goa Jepang
Goa Jepang adalah salah satu goa bersejarah yang ada di pintu masuk Taman Nasional Baluran. Goa Jepang ini menjadi peninggalan sejarah saksi bisu penjajahan Jepang di zaman kolonial. Goa yang mempunyai jarak sekira 100 meter dari gerbang masuk Baluran ini mempunyai luas sekitar 12 meter yang dipakai sebagai benteng pertahanan dan tempat penyimpanan amunisi.
Padang Savana Bekol
Lokasi ini adalah hamparan padang savana, hutan, dan gunung Baluran. Savana Bekol mempunyai luas yang mencapai 300 hektare dan menjadi lokasi atau objek wisata primadona yang ada di Taman Nasional Baluran ini. Bila memasuki musim kemarau, padang savana ini mempunyai rumput yang berwarna kuning keemasan.
Tapi, saat memasuki musim hujan, hamparan rumput tersebut akan kembali berubah hijau mendominasi padang savana terluas di Jawa Timur tersebut. Di lokasi Savana Bekol ini, bila beruntung kamu akan menjumpai kawanan banteng, rusa, suara ayam hutan, dan burung merak yang memperlihatkan kecantikan ekornya.
Pantai Bama
Pantai yang berada 3 kilometer dari Padang Savana bekol ini tentu saja sangat indah. Apalagi sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap dan memadai yang sudah tersedia di Pantai Bama, seperti penginapan, mushola, kamar mandi umum, sampai area permainan outbound. Pantai ini juga memiliki pemandangan yang sangat indah yang akan memanjakan mata.
Apalagi ditambah dengan pasir putih sepanjang 300 meter dan air laut yang bersih serta bening. Kemudian di sekeliling pantai ada hutan mangrove lengkap dengan aktivitas yang dapat dijajal di pantai ini seperti menyusuri pantai, menjelajahi hutan mangrove, dan snorkeling. Pantai ini juga menjadi tempat terbaik untuk menikmati sunset atau matahari terbenam.
Hutan Evergreen
Hutan Evergreen adalah kawasan hutan cantik yang akan membuat siapa saja terpesona. Kamu dapat menemukan kawanan kupu-kupu yang berwarna indah di antara genangan air sepanjang hutan. Dinamakan Hutan Evergreen lantaran pemandangan hutan yang disuguhkan begitu indah dan tampak seperti itu sepanjang tahun.
Hutan ini selalu hijau dan tidak pernah kering karena di wilayah ini ada cekungan yang mana aliran sungai bawah tanah. Selain pemandangan hijau alami, hutan yang didominasi dengan pohon tropis tersebut dilengkapi dengan berbagai jenis hewan dengan pepohonan yang rapat serta daun yang tumbuh lebat menaungi jalanan di sepanjang hutan.