Candi Darling, Aksi Nyata Pelestarian Bumi Para Generasi Muda
- Dokumentasi
VIVA – Isu lingkungan kerap diabaikan padahal kini bumi yang kita tempati sudah tak lagi 'sehat' dengan banyaknya timbunan sampah serta minimnya tanaman. Tentunya kondisi ini bisa memicu bahaya tak kasat mata berkaitan dengan bencana alam yang pada akhirnya mengancam keselamatan generasi muda.
Kementeriam Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Sementara berdasarkan penelitian WRI, 30 persen tutupan hutan telah gundul dan 20 persen lainnya terdegradasi.
Untuk itu, gerakan #SiapDarling yang merupakan akronim dari Siap Sadar Lingkungan oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), sejak 2018 aktif membagikan berbagai konten informatif seputar lingkungan dan aksi nyata melestarikan bumi melalui kanal media sosial. Di tahun 2022 ini, #SiapDarling melakukan terobosan dengan meluncurkan web series bertajuk “Jumpa”, guna menguatkan pesan tentang cinta lingkungan di situs-situs warisan sejarah.
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang diwakili oleh Kepala Bagian Penyajian dan Pelayanan Informasi Publik, Nuke Mutikania Mulyana, S.T., M.Si sebagai salah satu narasumber. Dalam paparannya, Nuke menyorot ide kreatif yang digagas oleh BLDF dalam menyampaikan pesan terkait lingkungan melalui serial mini ini.
"Isu lingkungan memang terkesan kompleks, sehingga menjadi tantangan tersendiri tentang bagaimana harus mengomunikasikannya. Di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Siti Nurbaya sendiri selalu menekankan kepada seluruh jajaran untuk aktif menyampaikan informasi kepada publik, apa saja yang sudah dilakukan ke lingkungan, sehingga memberi manfaat luar biasa bagi masyarakat," tuturnya dalam keterangan pers.
Web Series yang rencananya akan ditayangkan secaraeksklusif di kanal YouTube #SiapDarling mulai 13 Maret 2022 ini mengambil latar Situs Cagar Budaya Dieng. Melalui serial yang dibintangi bintang muda Maizura dan Omara Esteghlal ini, #SiapDarling ingin menggugah anak muda Indonesia untuk dapat ikut mengambil peran aktif dalam upaya-upaya pelestarian alam di manapun mereka berada.
“Gerakan #SiapDarling meluncurkan program Candi Darling yaitu gerakan menanam pohon di situs-situs warisan sejarah Indonesia dan ditargetkan akan selesai di 2025. Komunikasi kreatif telah dimulai dengan web series Prince Darling sebanyak tiga episode, dan saat ini Jumpa dalam empat episode," ujar Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara.
Langkah-langkah strategi komunikasi dalam platform digital ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam untuk lingkungan. Program Candi Darling melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas atau yang disebut Darling Squad.
“Hingga saat ini, sudah ada 2.272 Darling Squad dari 171 kota dan 270 kampus seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai sukarelawan untuk ikut menanam pohon bersama #SiapDarling lewat kegiatan Candi Darling yang diadakan sejak 2019. Aktivitas konservasi di warisan sejarah tetap diadaptasi secara daring melalui Candi Darling From Home,” ujar Program Associate BLDF, Tania Anggriani Arbi.
Selanjutnya, Gerakan #SiapDarling akan menanam lebih dari 5.600 bibit semak berbunga dan pohon seperti pohon cemara pua dan kemuning di Kawasan Candi Dieng antara lain Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Darmacala, Candi Setyaki dan Candi Bima Semua bibit diambil dari Pusat Pembibitan Tanaman di Kabupaten
Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Aksi menanam pohon sekaligus menjaga peninggalan sejarah seperti candi ini disambut baik oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Kepala Kelompok Kerja Pengembangan, Pemanfaatan, dan Publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Wahyu Kristanto, Pesona warisan budaya menjadi magnet yang kuat namun kadang harus bersaing ketat dengan objek-objek wisata lainnya. Pesona warisan sejarah kadang harus bersaing ketat dengan objek-objek wisata lainnya.
"Gerakan seperti Candi Darling ini menjadi penting, karena tidak hanya mengajak anak muda agar lebih peduli dengan lingkungan, akan tetapi juga memberikan informasi yang positif mengenai warisan sejarah dan bagaimana kita bisa ikut andil dalam merawatnya,” ujar Wahyu.