Wisata Tangkuban Perahu Beserta Fakta, Sejarah dan Tips Berkunjunjung
- indonesiaexplorer.ne
VIVA – Tangkuban Perahu merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Indonesia, tepatnya berada di Bandung, Jawa Barat. Tangkuban Perahu menjadi salah satu gunung terbesar yang ada di dataran Parahyangan. Tempat wisata ini dikenal dengan udaranya yang sejuk dan segar. Saat menuju gunung yang terletak di bagian utara Kota Lembang, Kabupaten Bandung ini kamu akan melihat banyak pohon pinus, lembah dan kebun teh.
Terdapat tiga kawah yang ada di kawasan gunung Tangkuban Perahu yang bisa kamu kunjungi diantaranya seperti Kawah Ratu, Kawah Upas dan Kawah Domas. Kawah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Kawah Ratu. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini akan dijelaskan secara lengkap tentang tempat wisata Tangkuban Perahu, mulai dari lokasi, jam operasional, harga tiket, rute, sejarah hingga tips-tips yang dianjurkan saat berkunjung ke tempat wisata ini.
Jam operasional dan harga tiket masuk (HTM)
Lokasi Tangkuban Perahu terletak di Kelurahan Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jam operasional dari tempat wisata ini dibuka mulai pukul 07.00 WIB pagi hingga pukul 17.00 WIB sore. Harga tiket masuknya terbilang masih sangat terjangkau yakni sekitar: Rp22 ribu sampai Rp31 ribu.
Rute Menuju Kawasan Tangkuban Perahu
Jarak tempat wisata Tangkuban Perahu dari Bandung kota hanya memerlukan waktu kurang lebih 90 menit. Kamu yang ingin berkunjung ke tempat wisata ini bisa menggunakan kendaraan pribadi sendiri atau menyewa mobil dan mengikuti paket tur. Kamu juga bisa menggunakan Subang Colt dari Lembang hingga di pintu masuk untuk mendapatkan pengalaman lebih dalam perjalanan wisata tersebut.
Kamu juga bisa menaiki minibus yang bisa disewa untuk naik ke atas gunung di depan pintu masuk. Jika kamu merasa kuat untuk berjalan kaki, kamu bisa berjalan kaki menuju atas gunung dengan jarak 4,5 km. Rute lain yang bisa kamu lewati saat akan berkunjung ke tempat wisata ini yakni dengan melewati kawah Domas. Kamu yang melewati rute ini harus menempuh perjalanan ke atas gunung dengan waktu kurang lebih 1 jam dan melewati hutan dan jalan yang curam.
Fakta Unik dari Gunung Tangkuban Perahu
1. Sebagai tempat legenda Sangkuriang
Gunung Tangkuban Perahu ini sangat berkaitan erat dengan kisah legenda dari Sangkuriang dimana merupakan legenda yang mengisahkan seorang ibu dan anak yang saling jatuh cinta karena sudah lama terpisah sehingga tidak saling mengenal wajah masing-masing. Namun setelah itu sang ibu yakni Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Kemudian ia memberikan syarat untuk Sangkuriang dengan membuat bendungan dan perahu besar dengan waktu hanya satu malam saja.
Hal tersebut ingin digagalkan oleh Dayang Sumbi karena tak ingin menikahi anaknya sendiri. Sehingga ia memunculkna ayam untuk berkokok agar Sangkuriang dan para pekerja yang membantunya tmerasa tidak berhasil. Setelah itu, Sangkuriang pun merasa sangat marah hingga ia menjebolkan bendungan yang telah dibuatnya dan menendang kapal besar tersebut hingga terbalik. Kapal terbalik tersebut kini dipercaya sebagai gunung Tangkuban Perahu.
2. Arti nama Tangkuban Perahu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa gunung Tangkuban Perahu dipercaya berasal dari kapal besar yang ditendang oleh Sangkuriang hingga terbalik. Gunung ini juga memang terlihat seperti kapal yang terbalik bila dilihat dari arah selatan atau Lembang. Maka dari itu diberi nama Tangkuban Perahu.
3. Tinggi gunung
Gunung terbesar yang ada di dataran Parahyangan ini diketahui memiliki ketinggian yang mencapai 2.084 meter. Memang tidak tergolong gunung yang tinggi namun memang rata-rata tinggi gunung yang ada di Indonesia tidak terlalu tinggi. Tentunya saja tingginya masih belum bisa mengalami Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta, Jawa Tengah.
4. Tempat para dewa
Masyarakat yang ada di sekitar gunung ini dulunya mempercayai bahwa tempat tersebut merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Dipercayai juga bahwa arti kata perahu atau parahu artinya diba menjadi dua “para” yang berarti banyak dan “hu” yang berarti dewa.
5. Memiliki tiga kawah
Gunung Tangkuban Perahu sebenarnya ada yang menyebutkan bahwa memiliki 9 kawah dan bahkan ada juga yang menyebutkan memiliki 13 kawah. Namun hanya ada tiga kawah yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan yang melancong ke tempat wisata ini. Ketiga kawah tersebut diantaranya seperti Kawah Ratu, Kawah Upas dan juga Kawah Domas.
6. Memiliki pemandangan alam yang indah
Sebagai sebuah tempat wisata, tentunya gunung ini memiliki dan menawarkan pemandangan alamnya yang indah. Apalagi udaranya juga sanga sejuk dan segar karena berada di gunung. Pemandangan kawah di gunung ini juga sangat indah dan warna kawahnya bisa berubah dari warna hijau menjadi biru.
7. Pengunjung bisa menikmati air hangat di kawah
Kamu yang berkeinginan untuk mengunjungi tempat wisata ini untuk berlibur dan me-refreshing diri juga dapat mencoba merendamkan kaki ke dalam air hangat yang ada di kawah. Air hangat ii bersuhu antara 35 hingga 100 derajat celcius. Bahkan kamu juga bisa mencoba merebus telur di kolam yang airnya lebih panas. Telur yang telah direbus tersebut tentunya memiliki sensasi berbeda dari telur rebus biasa.
8.Gunung purba dan pernah meletus
Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk ke dalam golongan gunung yang sudah tua atau purba. Selain itu, gunung ini memang diketahui memiliki sejarah yang panjang sehingga disebut sebagai gunung purba. Gunung ini juga diketahui pernah meletus sejak lama sekali yakni 40 ribu tahun yang lalu. Berdasarkan catatan, gunung ini masih tergolong aktif meletus seperti yang terakhir kali terjadi pada tahun 2019 lalu. Bila dihitung gunung ini sudah 17 kali meletus sepanjang tahun 1800-an hingga tahun 2010-an dalam skala yang cukup besar.
Sejarah Gunung Tangkuban Perahu
Sejarah Gunung Tangkuban Perahu berasal dari legenda cerita rakyat pada zaman dahulu. Kisahnya berawal dari Dayang Sumbi, seorang puteri raja yang hamil di luar nikah sehingga dirinya diasingkan ke dalam hutan. Kemudian ia melahirkan anaknya yang berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Sangkuriang. Setelah Sangkuriang beranjak dewasa ia pergi merantau hingga mendapatkan ilmu sakti dan sang ibu Dayang Sumbi memiliki kelebihan tidak akan tua dan selalu awet muda.
Saat Sangkuriang kembali, ia jauh cinta dengan seorang perempuan yang ternyata adalah ibunya sendiri. Ia tidak mengetahuinya karena ibunya awet muda dan sangat cantik. Ia pun bersikeras untuk menikahi Dayang Sumbi namun sang ibu tidak mau karena tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Karena Sangkuriang terus memaksa, akhirnya Dayang Sumbi memberi persyaratan untuk membuat sebuah bendungan dan kapal besar yang kini dikenal sebagai Tangkuban Perahu.
Tips saat mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu:
1. Memakai baju hangat karena udara di gunung tersebut sangat dingin
2. Memakai alas kaki yang nyaman agar kaki tidak lecet saat berkeliling kawah
3. Datanglah saat musim sedang cerah dan tidak disarankan datang saat musim hujan karena angin akan sangat kencang
4. Datanglah sejak pagi hari agar bisa berkeliling sepuasnya dan menikmati indahnya kawah sebelum gelap
5. Mematuhi protokol kesehatan
Itulah penjelasan lengkap hingga fakta-fakta dan sejarah dari tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu. Semoga kamu yang ingin mengunjungi tempat ini bisa sedikit tergambarkan dengan tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kamu yang membacanya.