Waterfront Labuan Bajo Siap Jadi Ruang Publik dan Destinasi Wisata

Waterfront Labuan Bajo siap jadi destinasi wisata
Sumber :
  • Istimewa

VIVA –Beberapa tahun terakhir, Labuan Bajo menjadi pusat perhatian banyak pihak. Hal ini tentu tidak lepas dari fakta bahwa Labuan Bajo memiliki banyak sekali obyek wisata bahkan bisa dikatakan hampir setiap sudut wilayahnya memiliki keunikan yang menghubungkan seluruh keindahan mulai dari pantai, laut, bukit serta padang rumput. Tidak hanya itu, Labuan Bajo juga kaya akan budaya dan kearifan lokal yang tidak kalah dengan eksotisme alamnya. 

Karena keindahan dan keunikan tersebut, Labuan Bajo kemudian menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DPSP) di Indonesia, selain 4 DPSP lain yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara. 

Dengan dijadikannya Labuan Bajo sebagai DPSP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo untuk menjadi salah satu destinasi wisata premium. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengubah wajah Labuan Bajo agar lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Waterfront Labuan Bajo siap jadi destinasi wisata

Photo :
  • istimewa

Waterfront merupakan salah satu dari program penataan KSPN Labuan Bajo dan  saat ini infrastrukturnya telah rampung dibangun, siap digunakan dan telah dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan. 

Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (Flores) memegang fungsi koordinasi lintas dalam rangka mempercepat pembangunan pariwisata di Labuan Bajo juga turut memberi penjelasan terkait progres dan proses aktivasi dari infratruktur yang telah dibangun tersebut. 

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan bahwa pertanggal 08 Februari 2022, pembangunan dan penataan Waterfront telah 100 persen selesai dan saat ini pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi untuk mengisi ruang publik yang telah dibangun tersebut. 

"Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo" jelas Shana di Labuan Bajo, Kamis 24 Februari 2022.

Situs Batu Silindrik Zaman Megalit, Pesona Wisata dari Jambi

Shana juga melanjutkan bahwa semua pihak dapat  menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat. 

"Waterfront adalah ruang publik, jadi siapa pun boleh menggunakan area Waterfront untuk aktivitas, baik itu aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola  Waterfront, menjaga kebersihan, dan menjaga segala fasilitas yang dibangun tersebut" tambahnya. 

Explore Destinasi Wisata dengan Teknologi VR, Berwisata Bisa dari Rumah

Sebagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini. 

"Event yang dibuat tentunya akan selalu melibatkan komunitas lokal dan kita berharap mulai dari Waterfront ini. Kita punya banyak produk kesenian dan kebudayaan yang menarik, kita akan mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan" ungkap Shana. 

Koordinasi dengan Menhub, Menko AHY Soroti Regulasi Operasional Bus Pariwisata

Shana juga menceritakan bahwa sejak awal proses pembangunan Waterfront selalu melibatkan masyarakat. 

"Ketika Waterfront pertama kali didesain, masyarakat setempat turut diikutsertakan sehingga muncullah desain seperti yang saat ini sudah jadi dan bagian dari aspirasi mereka" jelas Shana. 

Selain itu, Dirut BPOLBF juga menegaskan bahwa kawasan yang dibangun untuk kebangkitan ekonomi masyarakat adalah bangunan yang dibangun untuk masyarakat dan digunakan untuk masyarakat. 

"Waterfront ini dibangun untuk publik, jadi jangan malu-malu untuk menggunakannya dengan maksimal, namun tentunya harus tetap mengikuti peraturan yang ada, menjaga kebersihan, dan tentunya merawat fasilitas yang sudah dibangun bersama ini" jelasnya.

Kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut, SE mengapresiasi pemerintah pusat yang telah membangun infrastruktur di Labuan bajo, salah satunya Waterfront. Ia berharap waterfront segera diserahkan kepada Pemkab Manggarai Barat untuk selanjutnya dikelelola dengan melibatkan masyarakat lokal. 

Pius Baut juga mengajak semua pihak termasuk BPOLBF dan semua stakeholder untuk bergandengan tangan menyambut G20 serta memanfaatkan moment G20 ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

Sementara Ketua ASTINDO Labuan Bajo, Ignas Suradin juga  mengapresiasi Presiden  Jokowi, yang punya perhatian luar biasa terhadap  Labuan Bajo. 

“Apresiasi kita yang tinggi kepada Pak Jokowi dan juga kepada kementerian PUPR dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo,”papar Ignas Suradin. 

Menurut Ignas, Waterfront tentu menambah ruang publik untuk warga Labuan Bajo dan wisatawan sehingga seluruh warga punya kewajiban untuk menjaga dan merawatnya. “Jangan pernah dikasih ruang untuk  vandalisme, ataupun pedagang kaki lima di area tersebut  apalagi mengubah fungsinya menjadi  tempat jemur pakaian,” ingat Ignas.

Waterfront  tentu menambah spot wisata terutama untuk market wisatawan domestik  baik untuk foto-foto maupun wisata sejarah Kampung Bajo. 

Karena itu perlu juga digalakkan  kegiatan yang produktif dan entertainment yang disediakan oleh pemerintah untuk mengisi amphiteater yang sudah disiapkan di pelabuhan. 

Dan yang tak kalah penting adalah  perlu disiapkan petugas kebersihan serta keamanan sehingga menjadi spot yang aman dan nyaman untuk dikunjungi serta terbebas dari sampah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya