Wisata ke Malang, Gratis Keliling Kota Pakai Bus Macito

Bus Macito wisata Kota Malang
Sumber :

VIVA – Pemerintah Kota Malang membeli bus pariwisata yang diberi nama Malang City Tour (Macito). Bus ini gratis bagi wisatawan maupun masyarakat lainnya yang ingin menikmati sensasi berkeliling dengan bus bak terbuka ini. 

Sensasi Liburan Akhir Tahun di Jembatan Kayu Penghubung Desa Panglipuran dan Hutan Bambu

"Wisatawan yang datang ke Kota Malang tidak usah ribet. Bisa keliling melalui bus yang kita siapkan ini. Ini dibeli Dinas Perhubungan yang mengoperasionalkan nanti Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Jumat, 31 Desember 2021. 

Bus Macito ini dibeli dengan harga Rp1,08 miliar. Rencananya Pemkot Malang akan membeli 3 hingga 5 unit bus pariwisata ini. Tetapi karena anggaran belanja daerah direfokusing untuk penanganan COVID-19. Tahun ini Pemkot Malang hanya membeli 1 unit saja. 

Begini Cara Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga, Dijamin Gak Bikin Kantong Jebol

"Karena refokusing, tetapi nanti akan kita tambah lagi 3 sampai 5 unit. Ini gratis dan melayani masyarakat setiap hari beroperasi. Kapasitas 20 orang lebih, jalurnya lebih banyak dari sebelumnya. Keliling-keliling Kota Malang," ujar Sutiaji. 

Macito Baru
Sebelumnya, Kota Malang sudah memiliki bus serupa. Jumlahnya dua unit dibeli pada masa Wali Kota Moch Anton di tahun 2014 silam. Macito sebelumnya model dua tingkat. Berwarna hijau dan lebih simpel. Bagian atas dibuat bak terbuka dan bagian bawah dibuat tertutup. 

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Macito yang baru di era Wali Kota Sutiaji ini lebih kecil dari yang sebelumnya. Macito baru didominasi warna biru. Tempat duduk penumpang dibuat dari besi memiliki pagar samping dengan motif singa. Memiliki satu tingkat dengan bak terbuka.

"Jadi ini proses desainnya cukup panjang. Jadi karakter Malang-nya dimasukkan sana. Tentu tidak kami lombakan (desain) tapi kita terima beberapa masukan. Dari desainnya sudah menjelaskan. Malang ini kota wisata kota heritage. Paris Van Java di Jatim ada julukan lainnya juga," tutur Sutiaji. 

Lalu bagaimana nasib dua unit bus Macito yang lama?. Sutiaji berencana menjadikan bus lama untuk etalase UMKM. Bus Macito lama ini akan berhenti di Kayutangan Heritage. Selain berhenti di kawasan itu juga akan berkeliling memperkenalkan produk UMKM Kota Malang.

"Rencana kami itu (Macito lama) untuk UMKM dan pusat informasi untuk pariwisata Kota Malang. Insya Allah kami tempatkan di Kayutangan (Heritage) jadi nanti di bawahnya (tingkat satu) display UMKM atasnya nanti untuk informasi pariwisata," kata Sutiaji.

Problem utama Macito lama karena memiliki dua tingkat. Saat dibuat berkeliling dianggap membahayakan bagi penumpang yang ada di dek atas. Sebab, di wilayah Kota Malang banyak pohon besar yang cukup rindang. Sehingga membahayakan bagi bus bertingkat. 

"Bisa bergerak bisa parkir (Macito lama). Karena kemarin itu mau dimodifikasi. Karena mau dipotong size nya (ukuran bus). Itu size nya tidak sesuai biaya desain ulang hampir Rp800 juta. Padahal ini (Macito lama) hanya Rp1,08 miliar," ujar Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya