Libur Nataru, Lawang Sewu Batasi Pengunjung
- Dok. PT KAI
VIVA – Destinasi wisata heritage Lawang Sewu Semarang diperkirakan akan mengalami kenaikan kunjungan wisatawan pada masa libur Nataru. Menyikapi hal itu, pengelola wisata Lawang Sewu telah membuat kebijakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam melayani kunjungan wisatawan di masa Natal & Tahun Baru 2022. Di antaranya penerapan gerakan 5M dan penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi para pengunjung maupun seluruh petugas dan mitra.
Manager Historical Building and Museum PT KA Wisata, Trisna Cahyani, yang mengelola Lawang Sewu menjelaskan, pemerintah memang telah melakukan pembatalan PPKM Level 3 di masa nataru, sehingga Kota Semarang tetap berada di level 1. Namun begitu pihaknya tidak serta merta membuka Lawang Sewu sesuai kapasitas maksimal yang diperbolehkan. Tapi justru akan membatasi jauh di bawah 50 persen kapasitas.Â
"Pengelola Lawang Sewu tidak menargetkan pencapaian jumlah kunjungan. Yang menjadi target dari pengelola adalah terlaksananya protokol kesehatan secara tertib, sehingga semua pengunjung yang datang ke Lawang Sewu merasa nyaman," jelas Trisna.
Ia menambahkan, pengelola membatasi jumlah kunjungan sewaktu di angka maksimal 1.500 orang dari total kapasitas maksimal 12.000 orang. Angka itu jauh di bawah ketentuan maksimal yg ditetapkan oleh Pemerintah di angka 50 persen kapasitas maksimal kunjungan.
"Namun begitu, walaupun sebenarnya tidak menargetkan jumlah kunjungan, kami memperkirakan pada masa natal dan tahun baru ini, jumlah kunjungan di Lawang Sewu akan mencapai hingga 6.000 orang per hari pada puncak masa liburan. Kira-kira di tanggal 25 -26 dan 28-29 Desember 2021," ungkapnya.
Pengelola akan memberikan kesempatan kepada UMKM dalam jumlah terbatas untuk hadir di Lawang Sewu guna menambah fasilitas bagi pengunjung untuk membeli makanan dan minuman selama masa kunjungan mereka.
"Selama masa nataru dari tanggal 25 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, kita akan buka dari jam tujuh pagi sampai jam delapan malam," kata . Trisna.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ Semarang