ASITA: Pemerintah Takut Gelombang 3 COVID-19, Kami 2 Tahun Tak Makan

Fitur Aplikasi Pedulilindungi
Sumber :
  • Aplikasi Pedulilindungi

VIVA – Pemerintah telah mengizinkan warga negara asing (WNA) dari 19 negara untuk mengunjungi Bali. Kebijakan tersebut diikuti dengan beberapa persyaratan sebagai antisipasi terjadinya peningkatan kasus dan gelombang ke-3 COVID-19 di Indonesia. 

Benarkah Covid-19 di Bumi Berdampak pada Suhu di Bulan

Namun, Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies/DPD ASITA Bali, Putu Winastra, mengatakan, persyaratan untuk wisman berkunjung ke Bali dinilai terlalu berat.

Pasalnya, sejak diperbolehkannya turis asing masuk ke Indonesia sejak 14 Oktober 2021 lalu, hingga kini masih belum ada satu pun wisman yang singgah ke Pulau Dewata. 

USAID Mendanai Senjata Biologis, termasuk Covid-19

"Kalau kita berbicara selalu ketakutan dengan gelombang ke-3 dan sebagainya, sampai kapan?," ujar Putu saat webinar VIVA Talk yang digelar Kamis 25 November 2021. 

"Nah, ketika sekarang Pemerintah berbicara kesehatan memang penting. Tapi kami ini sudah hampir dua tahun tidak makan. Kami yang memerhatikan siapa?" ujar dia. 

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

Putu lebih lanjut mengatakan, selain pertimbangan kesehatan, seharusnya Pemerintah turut memikirkan para pelaku pariwisata yang juga sangat terdampak pandemi. 

"Ketika kesehatan diperhatikan dan sebagainya, kompensasinya buat kami apa?" tuturnya. 

Putu berharap, ketika kebijakan-kebijakan baru terhadap destinasi pariwisata Bali dibuat, para pelaku wisata diajak untuk berdiskusi bersama sehingga kebijakan-kebijakan tersebut lengkap dan tidak memberatkan salah satu pihak. 

"Seperti ketika kami melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan KBRI yang ada di Bangkok, Pemerintah Thailand selalu mengajak industrinya untuk berdiskusi tentang kebijakan-kebijakan yang mau diambil terkait dengan kepariwisataan," kata Putu Winastra.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025