Destinasi Glamping Seru di Danau Toba, Pernah Dikunjungi Raja Belanda

Destinasi glamping di Danau Toba.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengandeng Bobobox, membangun hunian mewah yang menyajikan pesona alam indah Danau Toba di The Caldera Toba Nomadic Escape di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Destinasi glamour camping (glamping), Bobobox membangun 4 Boboxcabin di atas lahan Toba Caldera Resort (TCR), yang menjadi objek wisata unggulan di kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu.

Rencananya, di areal yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) itu, Bobobox akan membangun 30 unit Boboxcabin secara bertahap. Kehadiran Glamping ini, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Danau Toba dengan merasakan fasilitas pariwisata berstandar internasional.

Boboxcabin adalah produk akomodasi dimiliki di kawasan Danau Toba dengan konsep elevated camping yang memungkinkan wisatawan menikmati keindahan alam yang dipadukan dengan kecanggihan teknologi Internet of Things (IoT). 
 
Boboxcabin Signature Toba menawarkan pemandangan langsung Danau Toba dengan beragam aktivitas outdoor bertema adventure. Penginapan ini, dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas dan fitur, seperti smart glass window, mood lamps, dan bluetooth audio speaker dapat dikendalikan langsung dari aplikasi di ponsel pengunjung. 

Hunian bagi wisatawan juga dilengkapi dengan fasilitas resepsionis 24 jam, koneksi WiFi, barbeku, dan api unggun. "Jadi, di sini kita berikan kenyamanan, ketenangan, keindahan alam Danau Toba hingga semua fasilitas diberikan dikendalikan melalui smartphone konsumen yang menginap," sebut petugas Boboxcabin kepada VIVA, Sabtu 31 Juli 2021.

Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan, dengan dibangunnya, glamping dengan fasilitas berstandar internasional dan teknologi canggih, memberikan kesan tidak terlupakan bagi wisatawan yang menginap.

“Ini adalah kerja sama kami dengan Bobobox. Sebuah perusahaan property-technology atau prop-tech yang fokus untuk penyediaan fasilitas beristirahat dengan dukungan teknologi terdepan,” kata Jimmy.

Destinasi glamping di Danau Toba.

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA pun mendapatkan kesempatan berkunjung dan langsung melihat Boboxcabin yang dibangun di areal The Caldera Resort, yang pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo hingga Raja dan Ratu Belanda itu.

BNI Dapat Suntikan Pembiayaan US$600 Juta dari 6 Lembaga Keuangan Asing, Ini Daftarnya

Di areal 386 hektar itu, berada di atas perbukitan mengarah ke pemandangan indah Danau Toba tersebut. Boboxcabin sudah resmi dibuka untuk umum sejak 5 Juli 2021, lalu.

“Konsepnya sangat sesuai dengan lokasi kita. Jadi pengunjung bisa dekat dengan alam. Pembangunan Boboxcabin ini juga dirancang tidak merusak alam,” tutur Jimmy.

Aquabike 2024 Danau Toba, Pemprov Sumut Dukung Anggaran Rp15 Miliar

Sehingga Glamping ini, sangat tempat bagi wisatawan yang ingin kenyamanan dan ketenangan. Karena lokasi jauh dari keramaian masyarakat. Kemudian, bagi wisatawan baru menikah, lokasi ini sangat tepat untuk menghabisi waktu bulan madu.

Namun, Boboxcabin tidak bisa dihuni dengan jumlah banyak. Setiap cabinnya, hanya dihuni dua orang dewasa dan satu orang anak-anak. Karena, konsep kenyamanan dan ketenangan sehingga dibatasi jumlah orang yang nginap disetiap cabinnya.

Dukung Program 3 Juta Rumah, Menteri ATR Hitung Total Lahan di Luar Pulau Jawa

“Kenyamanan memang menjadi prioritas utama. Pengunjung juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas lainnya di The Kaldera Toba Nomadic Escape,” kata Jimmy.

Kemudian, untuk pemesan Boboxcabin juga harus melalui aplikasi Bobobox. Semua transaksi juga dilakukan melalui smart phone anda. Di lokasi wisatawan petugas hanya mengarah menunjukan cabin yang sudah diorder dan menjelasi fasilitas yang ada didalam Boboxcabin.

“Teknologi canggih ini menjadi salah satu daya tarik. Jadi mulai dari pemesanan hingga ke dalam cabin bisa mengandalkan ponsel pintar,” tutur Jimmy.

Disisi lain, di The Caldera Resort, direncanakan akan dibangun fasilitas pariwisata berstandar internasional seperti Hotel, Plaza, Main Gate, Ravine Gate, Parkir Hub, Masjid, Gereja.

Kemudian, Bangunan Pemadam Kebakaran, Cultur Center, GEO Park, dan Amphiteater, UMKM Center, Tourism Academy dan Glass Brigde. Sesuai dengan masterplan perencanaan pembangunan dilaksanakan pada tahun 2022, mendatang.

Dengan perencanaan tersebut, Jimmy menjelaskan pihak tengah menjajahkan kerjasama dengan investor tanah air dalam pembangunan fasilitas pariwisata tersebut.

"Sesuai dengan arahan (instruksi) pak menteri pariwisata, Sandiaga Uno dan Menko Luhut. Setelah masterplan selesai, untuk segara mungkin membawa investor diharapakan. Sekarang sudah ada investor," ungkap Jimmy.

Jimmy mengungkapkan proses pembangunan saat dilakukan di The Caldera Resort, yakni pembangunan Kantor BPODT, yang baru, pembangunan pagar keliling areal dan pos pengamanan.

"Untuk kantor pertengahan tahun 2022, tapi kami sekarang juga sudah berkantor disini," jelas Jimmy. 

Jimmy mengatakan saat ini, mereka juga sudah bekerja dari The Calder Resort dengan total pekerja sudah bekerja di areal sekitar 20 persen sembari menunggu pembangunan kantor BPODT yang baru selesai, sesuai target pada bulan Desember 2021, mendatang.

"Jadinya, kita sudah bisa bekerja dari sini. Per Agustus 2021 ini, kami pindahkan pekerja sekitar 20 persen. Dari kami berkantor di Medan 100 persen. Sebagai bentuk komitmen kami dekat masyarakat dan hadir di tengah masyarakat. Dalam rangka percepatan pembangunan daerah ini," kata Jimmy.

Selain pembangunan infrastruktur pariwisata di The Caldera Resort. Jimmy mengatakan pihak juga tengah membangun dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Yang nanti bila telah beroperasi 100 persen. Para pekerja di areal ini, adalah masyarakat sekitar.

Termasuk BPODT mengirim putra-putri asli daerah sekitar The Caldera Resort untuk belajar ke Bali secara bertahap. Untuk belajar dalam pengelolaan pariwisata berstandar internasional. Total keseluruhannya, sudah mencapai 52 orang.

"Kita juga mengembangkan SDM untuk dapat bekerja di areal dengan sesuai traf perkembangan industri pariwisata ini. Termasuk kita, mengirim putra-putra dari daerah ini, kita kirim (untuk belajar) ke Bali," tutur Jimmy. 

Jimmy menambahkan bahwa pihaknya,  sudah membangun jaringan kabel optik untuk jaringan internet di The Caldera Resort, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Hal itu, bertujuan untuk digitalisasi pemasaran dan promosi pariwisata di Kawasan Danau Toba.

"Dari (pembangunan) jangka pendeknya, kami melakukan perubahan dengan memasukan digitalisasi di areal (The Caldera) ini. Dengan melakukan pemasangan kabel optik untuk akses internet, pada Maret 2021.Jadi, kami sudah mempunyai internet super cepat,"  kata Jimmy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya