Sandiaga Uno: Desa Wisata Bakal Tren Pasca Pandemi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sumber :
  • Irfan/VIVA.

VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal, termasuk tren pariwisata. Salah satu yang mulai difokuskan adalah desa wisata yang dianggap akan menunjang gaya hidup masyarakat Indonesia.

'Open Trip' Makin Nge-hits, tapi Jangan Lengah

Menurut Menparekraf Sandiaga, masyarakat sama-sama berjuang untuk bisa bertahan hidup melawan pandemi COVID-19 yang berlangsung nyaris 2 tahun. Menurutnya, di era pandemi hampir semua orang mengubah pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat. 

"Selain itu, tren pariwisata kini sudah terlihat lebih mengarah ke pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sebagai salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan, Kemenparekraf selalu all out mendorong penguatan desa wisata," tutur Sandiaga Uno dalam acara virtual Kemenparekraf, Jumat 16 Juli 2021.

Disebut Salah Satu Calon Ketua Umum PPP, Begini Reaksi Gus Ipul

Untuk mendukung program prioritas pengembangan desa wisata, Kemenparekraf menyelenggarakan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Dengan tema Indonesia Bangkit, diharapkan dapat mendorong pelaku parekraf di desa agar berkembang dalam menopang perekonomian bangsa pasca pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah, jumlah peserta yang telah mendaftar ADWI 2021 sampai tanggal 16 Juli 2021 pagi hari ini sebanyak 1.583 peserta, dari target yang kami canangkan sebanyak 700 peserta. Jumlah ini akan terus bertambah, mengingat waktu pendaftaran masih dibuka sampai hari ini pukul 23.59 WIB," kata Sandiaga Uno.

Romahurmuziy: Ada Empat Calon Ketua Umum PPP, Salah Satunya Mantan KSAD

Menurut Sandiaga, desa wisata memiliki daya tarik bagi wisatawan lantaran suasana pedesaan yang begitu kental. Pelancong juga akan merasakan pengalaman berbeda dengan hangatnya kearifan lokal, adat istiadat di tiap desa serta kuliner yang khas dengan menginap di homestay kediaman warga setempat.

Selain itu, desa wisata dianggap mampu menjadi destinasi dengan penerapan protokol kesehatan yang sejalan di tengah Pandemi COVID-19. Sebab, di desa wisata minim kerumunan yang berbeda jauh seperti lokasi wisata populer.

Terakhir, desa wisata diharapkan mampu mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi yang dapat diciptakan. Sandiaga juga berharap, ini dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif dan memiliki manfaat ekonomi secara berkeadilan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. 

"Selain pembangunan pariwisata prioritas, ada pembangunan yang skalanya mikro sekali yaitu desa wisata. Ini ternyata di seluruh Indonesia semangat sekali mengembangkannya. Saya yakin ini menjadi bagian dari lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia," ujar Sandiaga di kesempatan berbeda.

Subak di Desa wisata Jatiluwih di Tabanan, Bali.

Travel Influencer Kasih Tips Liburan di Desa Wisata, Riset Dulu

Menurut data Jejaring Desa Wisata (JADESTA) hingga 21 Oktober 2024 tercatat ada sebanyak 6.026 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024