Dua Kunci Agar Penerbangan Kembali Sehat Selama Pandemi
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Pandemi virus corona di tanah air berdampak pada industri penerbangan. Dari data yang diberikan oleh Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Agustus ini pergerakan pesawat di bandara Soekarno Hatta 500 pergerakan penumpang. Angka ini diketahui lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
“Berdasarkan data di Bandara Soetta Agustus 500 pergerakan per hari. Total penumpang sekitar 2 juta per bulan per Agustus dibanding 2019 mungkin sekitar 25 persen. Kalau kita lihat angka 25 persen dibanding tahun sebelumnya kurang,” kata Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon B Prawiraatmadja dalam webinar VIVATALK, Selasa 15 September 2020.
Denon menjelaskan, terdapat dua faktor yang bisa membangkitkan industri penerbangan selama pandemi COVID-19. Pertama terkait dengan peraturan pemerintah.
Baca juga: Uji Kejelian, Banyak yang Sulit Temukan Hewan di Gambar Ini
“Poin utama aturan pemerintah, bagaimana caranya protokol COVID-19 itu ditetapkan dan diatur dalam PN No 41/2020 yang dirinci oleh SE Dirjen. Kemudian bantuan berupa insentif inisiasi ini harus disambut dengan baik. Saya minta maskapai mematuhi aturan pemerintah ini,” jelas Denon.
Tidak hanya itu saja, kepercayaan masyarakat juga harus terbangun apabila kasus corona menurun.
“Penting membeli kepercayaan masyarakat berikan ilustrasi kalau penurunan angka corona. Mencoba berupaya untuk menghentikan penyebaran COVUD-19 melalui vaksin dan sebagainya. Tidak hanya itu, promosikan safe travel memberikan sosialisasi bahwa maskapai punya sistem sirkulasi hepafilter suatu sistem yang dibuat untuk membersihkan udara dari virus hingga 99 persen setiap 2-3 menit,” tutur dia.