Amankah Naik Pesawat di Tengah Pandemi Virus Corona?
- Pixabay
VIVA – Penerapan protokol kesehatan secara ketat, baik di bandara dan pesawat dilakukan saat ini. Melihat hal itu, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memastikan perjalanan menggunakan transportasi udara lebih aman dan dapat menekan risiko terpapar virus corona atau COVID-19. Hal itu, diungkapkan oleh Ketua INACA, Denon Prawiraatmadja.
"Kita memastikan aman dan juga masyarakat tidak perlu memiliki rasa takut berlebihan. Kami, INACA memastikan penerbangan dengan aman dengan protokol kesehatan yang jelas dan baik. Saya bilang, pesawat ini transportasi udara yang baik dengan menerapkan protokol kesehatan," ungkap Denon dalam Press Tour Safe Travel Campaign? di Hotel Danau Toba Internasional, Medan, Sumatera Utara baru-baru ini.
Baca Juga: Isu Rapid Test Menjadi Lahan Bisnis, Ini Kata Dokter Tirta
Denon menjelaskan, INACA ikut serta membantu pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional. Yang mana kondisi ekonomi terpuruk akibat imbas dari pandemi virus corona. ?Hal yang dilakukan pihaknya adalah dengan mengembalikan gairah traveling masyarakat.
"Untuk ngejar pemulihan ekonomi ini, satu semester awal (tahun 2020) ini, penumpangnya 19 juta orang. Maksudnya, kita punya satu semester lagi. Untuk bisa mengaktifkan penduduk untuk traveling ke wilayah Indonesia," ?jelas Denon.
Menurut Denon, pihaknya mempunyai kewajiban untuk terus mengampanyekan traveling aman menggunakan jasa transportasi udara di tengah wabah virus corona dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penerbangan nasional.
"Nah, kalau satu semester tidak mendukung kampanye protokol yang benar, tentu traveling trennya bukan naik, tapi menurun. Kalau turun, ekonomi semakin berat," ungkap Denon.
Lebih lanjut, Denon mengungkapkan bahwa hal terpenting saat naik pesawat adalah masyarakat mengikuti peraturan terkait protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran virus corona, yang diterapkan di bandara dan di dalam pesawat saat melakukan penerbangan.
"Saya berpikir satu semester ke depan untuk memperbaiki ekonomi kita tahun 2020. Kita membuat safe campaign travel ini untuk bisa mempercayai kegiatan penerbangan. Karena, fasilitas semua di pesawat, bandara sudah menerapkan protokol kesehatan," tutur Denon.
President Director Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin juga mengatakan bahwa pihak selalu mengampanyekan penerbangan dengan penerapan protokol kesehatan. Terbukti, data menunjukkan tren positif dengan peningkatkanpergerakan pesawat di bandara yang dikelolanya meningkat signifikan.
"Data dari tanggal 1 sampai 6 Agustus setelah dijalankannya kampanye, ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebesar 41 persen. Ke-19 bandara Angkasa Pura II dalam 6 hari itu melayani 4.500 traffic pesawat yang mengangkut sekitar 400 ribuan penumpang," jelas Awaluddin.
Ia menjelaskan, sejak terjadinya pandemi COVID-19, perusahaan yang dipimpinnya selalu mengikuti standard operating procedure (SOP) pengelolaan bandara yang diterapkan Pemerintah.
"Health screening dan semua penambahan SOP kesehatan harus dimaklumi oleh para pengguna jasa bandara, baik itu penumpang maupun operator maskapai. Semua SOP itu dijamin regulasi, sehingga kami harus melakukannya dengan konsisten. Semua demi membangun trust pengguna jasa kami," kata Awaluddin.
Tidak hanya Angkasa Pura II, Grup Lion Air, sebagai penguasa pangsa pasar transportasi udara di Indonesia juga selalu berupaya menjalankan protokol kesehatan penerbangan dengan baik. Mulai dari proses penumpang membeli tiket, check-in di bandara, boarding, terbang, sampai mendarat di bandara tujuan.
Managing Director Lion Air Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi menyebut 283 unit armada perusahaannya telah dilengkapi dengan teknologi HEPA yang dapat menyaring virus, bakteri, sampai aroma tidak sedap selama penumpang berada di dalam pesawat. Bahkan sebelum terbang, petugas Lion Air membagikan face shield dan tisu handsanitizer secara gratis di ruang tunggu penumpang.
"Di pesawatnya ada teknologi filter HEPA itu tadi. Sementara di sisi penumpang kami permudah sejak reservasi tiket sampai mendarat. Bahkan di 114 kota tujuan penerbangan kami, grup Lion Air membantu menyediakan fasilitas rapid test dengan biaya yang murah sampai membagikan face shield dan handsanitizer gratis," kata Daniel.