Mengintip 'Langsung' Kemegahan Hagia Sophia, Masya Allah Speechless!
- Instagram @thehagiasophiagrandmosque.
VIVA – Hagia Sophia di Istanbul, Turki, kini sedang jadi pembicaraan di seluruh dunia. Terlebih saat bangunan ikonik berusia 1.500 tahun itu dialihfungsikan kembali menjadi masjid, setelah 86 tahun dijadikan museum.
R&R Public Relations mengajak VIVA.co.id menjelajah dan mengungkap sejarah dari ikon Turki, Hagia Sophia, melalui virtual tour ‘The Secret of Hagia Sophia’ dengan ditemani oleh Tugrul Turnali, pemandu wisata yang berdomisili di Istanbul.
Baca Juga: Kisah Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia Selama Belasan Tahun
Mengawali tur, Tugrul memperlihatkan area depan bangunan bersejarah itu di mana terdapat 9 gerbang untuk dapat masuk ke dalamnya. Eits, tapi kalian enggak bisa bebas melewati pintu-pintu yang ada di sana. Status menentukan pintu mana yang bisa Kamu lewati.
"Gerbang-gerbang di sini jumlahnya ada 9 pintu. Tiga kecil di area kanan dan tiga kecil di area kiri. Pintu-pintu kecil itu dipakai oleh orang-orang biasa. Paling besar kedua di sebelah kanan dan kiri, digunakan oleh orang-orang yang statusnya lebih tinggi, seperti gubernur, panglima atau jenderal. Kalau yang paling besar di tengah, hanya boleh dipakai oleh Kaisar Romawi," ujar Tugrul yang berada langsung di Hagia Sophia, menemani tur virtual kami, baru-baru ini.
Kemudian, masuk ke bagian dalam. Menurut Tugrul, bangunan ini dibuat dengan teknologi abad-6, dengan ketinggian mencapai 54 meter dan diameter 32,5 meter.
"Pada abad ke-6, Hagia Sophia masuk sebagai salah satu keajaiban dunia sama seperti Candi Borobudur. Dan hanya dibangun dalam waktu 5 tahun dengan teknologi abad 6. Itu kenapa hagia Sophia salah satu wonder di sejarah peradaban manusia," lanjut dia.
Luas area dalam sekitar 60 - 80 meter, dan bisa diisi oleh sekitar 6000 orang. Sedangkan di bagian kubah terdapat gambar 4 malaikat. Tidak hanya itu, kaligrafi-kaligrafi yang terpampang di sini juga berukuran sangat besar. Bahkan, menjadi kaligrafi terbesar di dunia dengan diameter mencapai 7,5 meter.
"Kaligrafinya besar-besar banget, berjumlah delapan bertuliskan Allah dan Nabi Muhammad. Dibuat oleh seorang kaligrafer terkenal dari abad 19, yaitu Mustofa Efendi. Kemudian, ada gambar Bunda Maria yang diapit oleh kaligrafi. Karena gedung ini juga pernah digunakan sebagai gereja," kata Tugrul.
Kemudian, naik ke lantai dua, areanya dikelilingi dengan bebatuan. Menurut keterangan Tugrul, zaman dahulu, lantai ini hanya digunakan untuk jamaah perempuan. Tempat ini juga penting bagi agama Kristen Ortodok, di mana Hagia Sophia pada saat itu masih berfungsi sebagai gereja pada 360 Masehi.
"Di lantai dua juga terdapat galeri, yang menjadi ikon yang sangat penting. Pada zaman dulu, hanya orang-orang istimewa yang diperolehkan masuk. Di sini terdapat lukisan Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Yohanes Pembaptis, di hari sebelum kiamat yang meminta ampunan bagi seluruh manusia di muka bumi," tutur dia.
Terakhir, Tugrul memperlihatkan area luar, di mana tempat tersebut sekaligus menjadi area jika kita akan keluar dari Hagia Sophia.
Di sini terdapat peti, di mana batu batanya merupakan buatan Romawi sedangkan batu putih buatan Ustmaniyah. Di sini juga terdapat gedung kecil berwarna merah dengan menara kecil di atasnya. Kemudian, ada area wudhu yang juga dibuat di zaman Kesultanan Ustmaniyah," tutup Tugrul Turnali.